3 Gajah BNWS Direlokasi, Animal Welfare Jadi Alasan Utama

Medan, IDN Times – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara melakukan pemindahan (relokasi) tiga gajah dari Lembaga Konservasi Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS) di Padang Lawas Utara, Senin (21/4/2025).
Sepasang gajah Bongkar (43) dan Chaicilia (38) direlokasi ke Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC), Kabupaten Simalungun. Kemudian satu gajah bernama penanda Dame (betina) direlokasi ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Holiday Resort di Kabupaten Labuhanbatu.
Wacana soal relokasi gajah ini sudah lama beredar di kalangan publik dan pegiat konservasi. BBKSDA pun membeberkan alasan soal relokasi tersebut.
1. Animal Welfare jadi alasan relokasi, BNWS diduga tidak optimal dalam melakukan perawatan
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Sumut Bresman Marpaung mengungkap alasan relokasi tiga gajah itu. Dia pun mengakui soal wacana relokasi yang sudah dibahas sejak lama.
Kata dia kesejahteraan satwa di BNWS jadi alasan relokasi. Pengelola BNWS mengaku sudah tidak bisa optimal dalam melakukan perawatan gajah. Pengelola mengaku bahwa mereka tengah dalam kondisi kesulitan ekonomi.
“Dia menyatakan, kondisi manajemen pengelolaan di sana agak menurun. Terutama soal keuangan. Sehingga tidak begitu optimal, dalam pembiayaan 10 gajah di sana,” kata Bresman kepada IDN Times, Senin (28/4/2025).
Sejak Maret 2024, BBKSDA sudah bersurat kepada BNWS. Hingga akhirnya, melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, memberikan rekomendasi untuk melakukan relokasi gajah.
Pada pengecekan November 2024 lalu, BBKSDA juga menemukan kondisi gajah dengan berat badan yang tidak ideal. Kondisi ini, kata Bresman membuat gajah rentan terserang penyakit.
Manajemen BNWS juga mengakui kekurangan tenaga mahout atau pawang gajah. Untuk sepuluh gajah, di sana hanya dikelola tiga mahout yang semula ada delapan. Pihak BBKSDA Sumut pun memperbantukan sejumlah mahout mereka ke BNWS.
2. BNWS dapat Surat Peringatan Pertama (SP1) dari Kementerian LHK
Dengan berbagai pertimbangan, BNWS mendapatkan Surat Peringatan 1 (SP1) dari Kementerian LHK. Mereka kemudian diminta melakukan sejumlah rekomendasi untuk perbaikan. Namun, kata Bresman, tidak pernah ada alasan pasti dari pengelola. Hingga akhirnya pemerintah memutuskan melakukan relokasi gajah.
“Dirjen KSDAE, memberikan surat peringatan pertama. Diminta 30 hari ada perbaikan. Sampai saat ini masih SP1,” katanya.
Saat ini di BNWS masih melakukan perawatan terhadap tujuh gajah. Namun, kata Bresman, pihaknya sudah berencana akan merelokasi dua gajah lagi, pada Juli mendatang. Meski pun, Bresman belum membeberkan, ke mana gajah itu akan direlokasi.
“Jika ada LK yang bisa menampung mereka, untuk kesejahteraannya, mampu memberikan pembiayaan, diizinkan pusat untuk relokasi. Sekitar bulan Juli ada rencana 2 ekor lagi direlokasi,” ungkapnya.
3. Relokasi ke ANECC membuka peluang perkembangbiakan
Relokasi ini membuat pertambahan gajah di Holiday Resort dan ANECC. Saat ini ada empat gajah di PLG Holiday Resort. Sementara, kedatangan Bongkar dan Chaichillia menambah gajah di ANECC menjadi tujuh ekor.
Totalnya, ada dua gajah jantan dan lima betina di ANECC. Bertambahnya pejantan membuat peluang perkembangbiakan gajah di pusat konservasi menjadi lebih besar.
“Harapannya, dengan ada dua gajah jantan, memberikan peluang untuk berkembang biak di sana,” pungkasnya.