Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
nbcwashington.com

Medan, IDN Times – Di masa sekarang, millennial lebih memilih pemesanan tiket penerbangan dari aplikasi berbasis online. Alasannya sederhana, mudah dan tidak perlu antre untuk mendapatkan tiket di bandara.

Yasintha Soelasih selaku dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Atma Jaya meneliti perkembangan dan pelayanan Airlines di era disrupsi, dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin canggih.

“Karena sekarang terjadi disrupsi, salah satunya adalah teknologi. Maka dalam perkembangan teknologi ini saya melihat, bisa kah suatu Service Quality yang penuh dengan tenaga kerja manusia bisa tergantikan, sehingga akan menuju pada e-Service Quality untuk penerbangan ke Indonesia, di luar negeri sudah ada ya. Tapi di Indonesia belum,” tuturnya

1. Tarif sering tidak sesuai dengan pelayanan

git-security.com

Menurut Yasintha, dalam penelitiannya yang berjudul Membangun Keunggulan Bersaing Perusahaan Penerbangan di Era Disrupsi, ini sering terjadi pelayanan yang tidak sesuai kepada konsumen.

Salah satu contoh kasus yang sering terjadi adalah bagasi konsumen yang sekarang berbayar di beberapa Airlines.

“Apakah tarif yang kita bayarkan itu sesuai gak sih dengan pelayanan yang kita terima. Pada saat sesuai biasanya konsumen akan mau membeli lagi untuk menggunakan kembali, kalau tidak akan mengganti dengan penerbangan yang lain. Kecuali konsumen hanya melihat pada tarif yang dibayarkan, maka akan cenderung menggunakan penerbangan yang tarifnya paling rendah. Oleh karena itu harus dicari keunggulan dari airlines tersebut. Mungkin salah satunya dari segi kualitas pelayanan. Nah, pada saat itu lah kalau kita sudah tahu kualitas yang kita berikan baik, kita tahu keunggulan airlines,” ungkapnya.

2. Tidak ada keunggulan kompetitif dengan Airlines luar negeri

Editorial Team

Tonton lebih seru di