Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi penganiayaan (IDN Times/Esti Suryani)
Ilustrasi penganiayaan (IDN Times/Esti Suryani)

Binjai, IDN Times - Nasib nahas dialami dua pelajar berinisial AD (16) dan Al (16). Mereka dianiaya secara beramai-ramai usai diteriaki ranmor dan pencuri saat melintas di Jalan Olahraga, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara.

Meski mengalami luka yang cukup serius, ternyata tudingan itu tidak terbukti. Atas kejadian ini korban melaporkan peristiwa yang dialami ke SPKT Polres Binjai sesuai dengan laporan polisi nomor: 74/II/2025 pada Selasa tetanggal 4 Januari 2025

"Laporan sudah kita terima dan masih dalam proses penyelidikan," kata Kasi Humas Polres Binjai, Iptu Junaidi, Rabu (5/2/2025).

1. Sempat saling pandang antar pengemudi yang tengah parkir

Ilustrasi kecelakaan motor. IDN Times/Mia Amalia

Berdasarkan laporan dan pengakuan korban, jelas dia, awal mulanya kedua pelajar sekaligus korban tengah melintas di seputaran Stadion Binjai pada hari Senin tanggal 3 Februari malam. Di saat itu, keduanya berpapasan dan saling bertatapan dengan kelompok lain yang tengah parkir atau berhenti di pinggir jalan hingga berbuntut keributan.

Diduga, kelompok yang tengah parkir itu berteriak maling dan begal. Sontak, teriakan itu mengundang masyarakat sekitar. Korban berupaya kabur, namun aksi keduanya kandas, dan akhirnya dikeroyok secara beramai-ramai. "Terjadilah pemukulan dan penganiayan itu," jelas Junaidi.

2. Polisi amankan korban dari amuk massa yang diduga salah paham

ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Beruntung aksi main hakim sendiri yang menimpa kedua korban tidak berujung nyawa melayang. Polisi yang mendapat informasi meluncur ke lokasi dan meredam amukan massa.

Sehingga massa, tidak bertindak lebih anarkis lagi setelah polisi datang. Keduanya langsung sempat diamankan. Dan sejauh ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

"Masih terus kita lakukan pemeriksaan secara intensif. Keduanya sempat kita bawa untuk diamankan dari amuk massa," terang Junaidi.

3. Salah satu orang tua korban tidak terima dan melapor ke polisi

Ilustrasi Penangkapan (IDN Times/Aditya Pratama)

Atas kejadian itu orangtua salah satu pelajar tidak terima anaknya menjadi sasaran amukan massa. Atas peristiwa itu, Rahmad Diansyah (42) salah satu orang tua korban yang berdomisili di Binjai Utara, melaporkan ke Polres Binjai.

Alasannya, anaknya mengalami luka serius hingga harus dirawat di rumah sakit, buntut peristiwa tersebut. "Info lebih lanjut kita tunggu dari satreskrim yang sedang melakukan proses atas laporan tersebut," tegas Junaidi.

Editorial Team