Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

2 Mahasiswa Ditangkap setelah Aniaya Lawan Futsalnya Pakai Sajam

2 mahasiswa ditangkap setelah melakukan penganiayaan lawan futsalnya pakai sajam (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Medan, IDN Times - Sebanyak 9 preman di Kota Medan ditangkap bersamaan dengan 71 juru parkir liar yang meresahkan masyarakat dengan memasang tarif selangit. Penangkapan ini merupakan salah satu operasi yang dijalankan satgas anti premanisme berdasarkan instruksi langsung dari Presiden melalui Menkopolhukam.

Dari operasi ini, beberapa pelaku di antaranya merupakan mahasiswa. Mereka terlibat dalam keributan yang terjadi di Percut Seituan. Motif mereka melakukan penganiayaan karena merasa kesal tim futsalnya mengalami kekalahan.

1. Polisi berantas preman jalanan, termasuk yang terafiliasi dengan ormas

9 preman ditangkap Polrestabes Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Setyawan membenarkan bahwa pihaknya memboyong puluhan juru parkir dan preman. Di mana kebanyakan dari mereka berafiliasi dengan organisasi masyarakat (ormas).

"Berdasarkan pernyataan dan keputusan pembentukan satgas anti premanisme tingkat nasional, maka kita di Polrestabes Medan melakukan gerakan yang sama. Hari ini kita melaksanakan operasi anti premanisme di Polrestabes Medan yang dilakukan seluruh Polsek jajaran dan Satreskrim Polrestabes Medan. Premanisme ini termasuk di dalamnya bibit kearoganan, mengekspresikan rasa marah berlebihan yang kemudian viral dan jadi keresahan masyarakat," kata Gidion, Sabtu (10/5/2025) sore.

Turut diakui olehnya bahwa tidak jarang para preman ini mengancam masyarakat. Bahkan terbukti ada yang menggunakan senjata tajam.

"Ini operasi khusus kewilayahan anti premanisme. Sudah jadi target nasional memang memberantas premanisme yang kemudian berafiliasi dengan ormas dan mengganggu investasi besar," lanjutnya.

2. 9 preman dan 71 juru parkir liar ditangkap

71 juru parkir ditangkap Polrestabes Medan lalu dilakukan pembinaan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Total ada 71 juru parkir liar dan 9 preman yang ditangkap oleh Polrestabes Medan. Beberapa di antara mereka aksinya telah terdokumentasikan dan viral di media sosial.

"71 orang yang kita lakukan pembinaan. Mereka ini para petugas parkir yang kebanyakan mengutip lebih dari tarif parkirnya. Ini menjadi keresahan di ruang publik. Kemudian ada 9 orang yang kita tahan. Mereka melakukan tindakan premanisme, yang dapat dikonstruksikan dengan KUHP. Ada pengancaman, membawa sajam, dan pencurian," sebut Gidion.

Peristiwa ini disebut Gidion tentu mengganggu perekonomian masyarakat. Terlebih UMKM-UMKM yang merasa terganggu dengan aksi premanisme.

"Orang yang melintas di jalan dengan dikutipi tentu merasa resah. Maka ini jadi perhatian kita untuk menindaklanjuti sesuai dengan perintah Kapolda untuk melakukan operasi premanisme. Terhadap 9 orang ditahan akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan tentu menjadi bagian sistem peradilan pidana. Dan 71 orang kita lakukan pembinaan. Mereka juga punya hak melakukan aktivitas sehari-hari dengan cara yang lebih baik, tidak mengganggu dan meresahkan masyarakat," ungkapnya.

3. Mahasiswa ditangkap polisi akibat menganiaya orang lain pakai sajam, motif gara-gara kesal kalah main futsal

2 mahasiswa ditangkap setelah melakukan penganiayaan lawan futsalnya pakai sajam (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Polrestabes Medan turut menangkap mahasiswa yang terlibat dalam kasus penganiayaan. Gidion mengatakan aksi ini juga wujud dari perilaku premanisme.

Mulanya 2 mahasiswa kampus negeri itu menghampiri korbannya dan langsung mengadang, berencana ingin melakukan penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam. Sontak saja korban dan 2 temannya yang lain terjatuh dan berteriak minta tolong.

"Iya saya mahasiswa Unimed. Berantam 3 lawan 3, kami pakai senjata tajam," aku tersangka berinisial AS (20).

Untung saja ada warga yang menolong para korban. Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Polsek Medan Tembung, penganiayaan itu terjadi karena sebelumnya mereka menghelat pertandingan futsal.

"Saat pertandingan, tim pelaku mengalami kekalahan. Namun para pelaku tidak terima hingga terjadi penganiayaan terhadap korban dan 2 temannya," pungkas Gidion.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us