Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tebingtinggi.go.id

Tebing Tinggi, IDN Times - Kehebohan terjadi di Rumah Sakit Kumpulan Pane (RSKP) Tebing Tinggi setelah adanya salah seorang petugas medis yang dinyatakan positif COVID-19 dari hasil swab. Dilansir Antara, pihak RS melakukan rapid test untuk 95 staf perawat lainnya, Sabtu (23/5).

Tenaga medis perempuan berusia 35 tahun itu saat ini dirawat di RS Simalungun. Dia juga diketahui bekerja di RS Darurat Khusus Batu 20 Panei, Simalungun.

1. Saat menunggu hasil swab, petugas medis tersebut masih bertugas di RSKP

Ilustrasi swab test di pusat perbelanjaan di Kota Semarang. Dok. Pemkot Semarang

Kadiskes Tebing Tinggi dr H Nanang Fitra Aulia mengatakan, perawat di RSKP Sabtu (23/5), mengatakan hasil swab baru keluar, dan selama ini petugas medis masih bertugas. Dia melakukan kontak dengan tenaga perawat dan pasien dan dikhawatirkan menyebar.

"Kami melakukan penelusuran dan pendataan orang-orang yang dekat dengan yang bersangkutan. Termasuk perawat yang membantu di RSKP," ujar dr Nanang.

2. Para tenaga perawat yang rapid test selanjutnya harus isolasi mandiri

Petugas menunjukan hasil reaktif rapid test acak beberapa waktu lalu, Dok. IDN Times

Sementara itu dr Nanang mengatakan, para perawat harus melakukan isolasi mandiri selama menanti hasil rapid test. Meskipun nantinya hasil tes negatif, tetap harus isolasi mandiri.Bahkan RSKP terancam ditutup sementara.

"Kondisi ini sudah kita sampaikan kepada Wali Kota Tebing Tinggi yang juga sekaligus ketua Gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kota Tebing Tinggi, dan memerintahkan kepada kami agar tetap menjalankan tugas sesuai dengan protokol kesehatan," kata dr.H.Nanang.

3. Sekdako menyayangkan perawat tersebut tidak paham protokol kesehatan

tebingtinggi.go.id

Sekdako Tebing Tinggi Muhammad Dimiyathi menyayangkan, perawat yang positif COVID-19 tersebut seperti kurang paham protokol kesehatan. Selayaknya harus isolasi mandiri saat melakukan swab.

"Seharusnya yang bersangkutan seusai melakukan swab, langsung melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab keluar tidak harus bertugas seperti biasa, apalagi dia bertugas di RS.Khusus COVID-19," ujar Dimiyathi.

Ia juga menyesalkan manajemen RSKP Tebing Tinggi tetap memberi izin bertugas dan bukannya mengistirahatkannya.

"Ini merupakan pengalaman sangat pahit buat manajemen RSKP, di tengah kita berupaya semaksimal mungkin menekan penyebaran COVID-19 dari ribuan ODP tinggal 99 orang dan dari 2 Positif COVID-19 menjadi Nol, RSKP melakukan kelalaian," kata Dimiyathi.

Editorial Team