Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tabung gas (LPG) 3 kilogram subsidi Pertamina. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Medan, IDN Times – Polisi kembali mengungkap kasus dugaan pengoplosan gas bersubsidi di Kota Medan. Polisi menggerebek pangkalan gas di kawasan Jalan Jermal XII, Kota Medan.

Dari lokasi itu, polisi menyita setidaknya sekitar seribu tabung gas elpiji berbagai ukuran. Polisi juga menetapkan pemilik berinisial ES menjadi tersangka.

1. Gas melon dioplos ke tabung 12 Kg

Ilustrasi gas 12 kg (unsplash.com/mufidpwt)

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan Komisaris Teuku Fathir Mustafa menjelaskan, penangkapan itu bermula dari informasi masyarakat. Rumah di kawasan Jalan Jermal XII itu dijadikan tempat pengoplosan gas.

"Di lokasi tersebut tim menemukan praktik penyalahgunaan gas bersubsidi yaitu dengan modus memindahkan isi tabung gas 3 kg subsidi ke dalam tabung gas ukuran 12 kg," ujar Fathir, dilansir ANTARA, Jumat (22/9/2023).

2. Pelaku dapat tabung gas dari sejumlah pangkalan di Medan dan Deliserdang

ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Kata Fathir, pelaku mendapatkan tabung gas dari beberapa pangkalan. Khususnya yang berada di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.

“Lokasi rumah tersangka ini digunakan untuk kegiatan pengoplos gas dan memang sudah disiapkan," katanya.

3. Gas oplosan dijual hingga ke Aceh

Ilustrasi tabung gas (LPG) 3 kilogram subsidi Pertamina. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Fathir juga mengatakan, gas yang sudah dioplos dijual tersangka di Kota Medan hingga Aceh. Aksi ini, menurut pengakuan tersangka sudah dilakukan dalam waktu sebulan terakhir.

"Gas ukuran 12 kg ini dijual ke lokasi-lokasi rumah makan dan para pengguna yang sudah memesan terlebih dahulu,” katanya.

Kegiatan ini sudah dilaksanakan oleh tersangka ini lebih kurang sekitar satu bulan," katanya.

Saat ini, tersangka sudah ditahan di Mapolrestabes Medan. Dia terancam dijerat dengan Pasal 55 Undang-undang Migas. Ancaman hukumannya 6 tahun penjara.

“Terhadap pelaku lain saat ini sedang kami lakukan pendalaman," katanya.

Editorial Team