Kerjasama dengan AS, Pusat Pelatihan Maritim Hadir di Batam

Pusat pelatihan maritim Bakamla RI belum sesuai standar

Batam, IDN Times - Kuasa Usaha Ad Interim  (KUAI) Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Indonesia, Michael F. Kleine bersama Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, Laksdya TNI Irvansyah meresmikan pusat pelatihan maritim Bakamla RI di Pulau Setokok, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Kepala Bakamla (Kabakamla), Laksdya TNI Irvansyah mengatakan, pusat pelatihan maritim Bakamla RI ini merupakan bentuk kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat.

Ia menjelaskan, pusat pelatihan ini bertujuan untuk mengarahkan bantuan pengembangan kapasitas International Narcotics and Law Enforcement (INL) dalam meningkatkan kesadaran domain maritim dan penegakan hukum di laut Indonesia.

“Dengan adanya pusat pelatihan maritim ini, diharapkan dapat terus meningkatkan dan berkontribusi untuk kebijakan keamanan maritim seluruh Indonesia, khususnya di Kepri ini,” kata Kabakamla RI, Laksdya TNI Irvansyah, Senin (29/1/2024).

1. Pusat pelatihan maritim diharapkan dapat menciptakan keamanan di kawasan Indo-Pasifik

Kerjasama dengan AS, Pusat Pelatihan Maritim Hadir di BatamPenandatanganan batu prasasti pembangunan pusat pelatihan maritim di Pulau Setokok, Kota Batam, Provinsi Kepuluan Riau (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

KUAI Kedubes Amerika di Indonesia, Michael F. Kleine mengatakan, peresmian pusat pelatihan maritim ini merupakan pencapaian yang signifikan dalam kerja sama maritim antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Dalam kurun waktu empat tahun sejak dimulainya konstruksi Pusat Pelatihan ini, diharapkan akan meningkatkan kapabilitas maritim Indonesia serta memperkuat peran Indonesia sebagai pemimpin dalam melawan kejahatan baik di tingkat domestik maupun transnasional.

“Kita sekarang duduk di fasilitas ini dan ini merupakan visi para pemimpin kita untuk bekerjasama dengan Indonesia untuk bisa menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang terbuka, aman dan damai bagi semua negara,” kata Michael F. Kleine.

Ia menjelaskan, pusat pelatihan maritim ini bertujuan untuk membangun budaya profesionalisme dan pengetahuan-pengetahuan terkait pengamanan dan keamanan di sektor maritim.

“Kita akan jadikan Indonesia sebagai pemimpin untuk menjawab tantangan-tantangan maritim kedepannya,” ujarnya.

Selain itu, ia menegaskan bahwa kolaborasi Indonesia dan Amerika Serikat di sektor maritim tidak hanya dalam bentuk pembangunan pusat pelatihan, namun terdapat beberapa program lainnya.

Program-program tersebut meliputi perlindungan komunitas pesisir dan nelayan, kerjasama sains dan teknologi di bidang maritim, pengembangan pelabuhan dan program-program lainnya.

“Amerika-Indonesia juga bekerjasama untuk memerangi dan mencegah kegiatan-kegiatan penyelundupan seperti penangkapan ikan ilegal yang tidak dilaporkan. Terimakasih saya ucapkan dan bersama-sama kita berkolaborasi untuk mewujudkan kawasan indo pasifik yang bebas, terbuka dan aman,” tutupnya.

Baca Juga: Datang ke Pekanbaru, Mahfud MD Dijemput Vespa Modif: Enak Kaya Bentor

2. Pusat pelatihan maritim dapat meningkatkan pengetahuan personel Bakamla RI

Kerjasama dengan AS, Pusat Pelatihan Maritim Hadir di BatamPersonel Bakamla RI saat menjalani pelatihan di pusat pelatihan maritim di Kota Batam (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Sementara itu, Kabakamla RI, Laksdya TNI Irvansyah menjelaskan, pusat pelatihan maritim Bakamla RI dinilai sangat membantu kedepannya bagi seluruh personel Bakamla RI yang mayoritas memiliki latar belakang dari masyarakat sipil.

Dengan dibangunnya pusat pelatihan maritim ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampun seluruh personel Bakamla RI.

“Kita memang sangat membutuhkan tenaga kesatuan yang cukup, karena sebagian besar hampir 80 persen personel Bakamla merupakn ASN (Aparatur Sipil Negara). Kita terus melatih seluruh personel sehingga kedepannya Bakamla mempunyai personel yang memumpuni dan tujuan akhirnya dapat bisa mengamankan penegakan hukum wilayah maritim Indonesia,” ujarnya.

3. Fasilitas pusat pelatihan maritim Bakamla RI di Batam belum sesuai standar

Kerjasama dengan AS, Pusat Pelatihan Maritim Hadir di BatamLokasi pusat pelatihan maritim Bakamla RI di Pulau Setokok, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Kerja sama antara Amerika Serikat dan Bakamla RI dalam melakukan pembangunan pusat pelatihan maritim ini menelan anggaran hingga 5 juta Dolar AS (sekitar Rp79 milar).

Laksdya TNI Irvansyah mengungkapkan, di lokasi ini pihaknya memiliki berbagai fasilitas pelatihan seperti, kelas, asrama, simulator senjata dan simulator kapal bersenjata.

Meski pusat pelatihan maritim ini ditargetkan menjadi pusat pelatihan terbesar hingga ditargetkan menjadi seperti pusat pelatihan maritim di Yorktown, Virginia, AS, namun hingga saat ini masih terdapat beberapa fasilitas pendukung yang belum dimiliki pusat latihan maritim ini.

“Ya belum lah, banyak banget (fasilitas yang kurang), ini sangat basic sekali, hanya fasilitas untuk klasikal. Kita harus punya fasilitas pelatihan untuk penyelamatan di air, mungkin punya kolam dan lain sebagainya. Jauh-jauh (jika dibandingkan dengan pusat pelatihan maritim di Yorktown), pakai banget, bangetnya sampai saya pensiun,” tutupnya.

Baca Juga: Kampanye di Masjid, Caleg PPP Batam Dituntut 6 Bulan Penjara

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya