Airlangga Hartarto Irit Bicara Terkait Masa Depan Golkar

Bahlil Lahadalia merombak struktur pengurusan Partai Golkar

Batam, IDN Times - Mantan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Airlangga Hartarto, memilih untuk tidak memberikan komentar atas penetapan kepengurusan baru Partai Golkar di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia. 

Pengumuman susunan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar oleh Ketua Umum terpilih, Bahlil Lahadalia, menjadi sorotan publik. Hal ini disebabkan oleh absennya sejumlah nama elite politik yang selama ini dikenal luas di jajaran kepengurusan partai berlambang pohon beringin tersebut.

Airlangga sendiri enggan memberikan tanggapan atas perubahan struktur ini. "Saya tidak mau bicara mengenai itu," kata Airlangga singkat ketika ditemui di Kota Batan, Senin (26/8/2024). Ia juga menghindari pembahasan mengenai masa depan Partai Golkar yang telah ia pimpin selama lima tahun terakhir. "Kita lihat ke depan," tambahnya.

Sebelumnya, pada Kamis (22/8), Bahlil Lahadalia telah mengumumkan beberapa nama yang akan mengisi posisi di DPP Partai Golkar. Pengumuman tersebut dilakukan untuk memenuhi persyaratan undang-undang yang mengharuskan kepengurusan baru segera didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM agar dapat mengikuti Pilkada 2024.

"Izinkan saya untuk mengumumkan pengurus yang sangat terbatas dulu. Yang lainnya, kami akan melengkapi, baik posisi ketua dewan kehormatan, ketua dewan etik, dan dewan-dewan lainnya. Itu terakhir. Kami memenuhi ini karena syarat yang diperintahkan oleh undang-undang," kata Bahlil saat konferensi pers di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat.

Berikut ini adalah sebagian nama pengurus DPP Partai Golkar periode 2024-2029 yang telah diumumkan oleh Bahlil:

- Sekretaris Jenderal: Muhammad Sarmuji

- Ketua Dewan Pembina: Agus Gumiwang Kartasasmita

- Bendahara Umum: Sari Yuliati

- Wakil Ketua Umum I: Adies Kadir

- Wakil Ketua Umum II: Ace Hasan Syadzily

- Wakil Ketua Umum III: Melkiades Laka Lena

- Wakil Ketua Umum IV: Wihaji

- Wakil Sekjen I: Puteri Komarudin

- Wakil Sekjen II: Dyah Roro Esti

Bahlil menegaskan bahwa sisa anggota pengurus akan segera dilengkapi, dengan memastikan bahwa kuota 30 persen perempuan telah terpenuhi dalam komposisi saat ini. 

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut mengungkapkan akan ada transformasi signifikan di tubuh Partai Golkar. Ia berambisi membawa Golkar menjadi partai pemenang pemilu 2029. 

"Karena kita tahu betul jumlah pemilih nanti pada tahun 2029, usianya berkisar 17 tahun hingga 50 tahun. Maka, sebagai bentuk adaptif dan transformasi, Partai Golkar juga menyesuaikan dengan pengurusnya (yang berusia muda)," jelasnya.

Selain itu, Bahlil juga merencanakan struktur kepengurusan yang lebih ramping dibandingkan era kepemimpinan Airlangga Hartarto. Jumlah pengurus di DPP diharapkan tidak lebih dari 100 orang. 

"Kami akan membuat pokja-pokja, badan otonom atau lembaga-lembaga lain yang merupakan bagian dari sekoci partai, tapi tetap menjadi bagian inti dari partai karena saya punya keyakinan kader Partai Golkar selalu berpikir bukan di mana strukturnya, tetapi sungguhnya bagaimana cara kita memaksimalkan peran dan kemampuan masing-masing kader Partai Golkar," tutup Bahlil.

Baca Juga: Edy Rahmayadi Berduet dengan Hasan Basri Sagala di Pilkada Sumut

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya