Kian Memprihatinkan, Medan Zoo Harus Benahi Total Pengelolaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Kondisi Medan Zoo terus menjadi sorotan pasca kematian 3 harimau secara beruntun dalam tiga bulan terakhir. Manajemennya dinilai buruk. Berimbas pada kesejahteraan satwa.
Bahkan beredar isu terkait gaji karyawan yang menunggak selama lima bulan. Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution angkat bicara soal kondisi Medan Zoo. Dia berjanji akan memperbaiki kondisinya. Bobby juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan sebagai BUMD yang menaungi Medan Zoo.
"Kita sudah disampaikan juga beberapa aspek tentang Medan Zoo nya, baik itu tentang satwa di dalam dan juga tentang Medan Zoo secara keseluruhan ini step stepnya mudah mudahan terus kita jalani langkah-langkah dilakukan Medan Zoo kita perbaiki secara maksimal, tapi sekarang kita utamakan satwanya dulu," ujar Bobby saat ditanya awak media di kantornya, Rabu (10/1/2024) malam.
1. Pemenuhan pakan satwa dan gaji karyawan diklaim jadi fokus utama
Menantu Presiden Joko Widodo ini mengungkap, saat ini fokus utama mereka dalam upaya pembenahan Medan Zoo adalah paakan satwa dan gaji karyawan. Dia meminta unit usaha dari PUD Pembangunan yang menghasilkan profit, agar menyuntikkan dana ke Medan Zoo.
"Kita lihat memang dari beberapa (5 unit usaha PUD Pembangunan), hanya satu usaha yang profitnya bisa menutupi kegiatan usaha yang lain, Ini yang saya sampaikan dari profit itu diutamakan pertama adalah satwa di sana dan juga para pegawainya," ungkap Bobby.
2. Bobby belum ingin menyertakan dana Pemko untuk Medan Zoo
Sejauh ini, Bobby belum mengambil langkah menyuntikkan dana dari Pemko Medan. Dia justru meminta pihak PUD Pembangunan atau Medan Zoo bisa bekerja sama dengan pihak swasta, untuk pendanaan pakan dan gaji pegawai. Sebelumnya, Medan Zoo sempat mendapat peluang kerjasama dengan RANS Entertainment milik Raffi Ahmad. Namun hingga kini investasi itu tak kunjung terlaksana.
"Dari pemko pastinya kalau kita bilang suntikan dana dari Pemko itu, kan berarti harus (ada) penambahan penyertaan modal kembali. (Harus) disetujui DPR dan segala macam, nah itu opsi memang belum ada. Dan opsi ini yang terus kita sampaikan kepada para BUMD itu membangun kerjasama," ungkapnya.
3. WALHI: Pemerintah tidak belajar dari kematian harimau
Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumatra Utara kembali mengkritik keras tentang pengelolaan Medan Zoo. WALHI mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan evaluasi total pengelolaan Medan Zoo.
“Pengelolaan harus dirubah total. Orang yang mengelola Medan Zoo harus paham dengan konservasi dan satwa,” kata Direktur WALHI Sumut Rianda Purba.
WALHI juga mendesak manajemen Medan Zoo untuk transparan kepada publik. Utamanya soal data kematian satwa yang terjadi. WALHI menduga kuat, selain tiga harimau itu, banyak kematian satwa yang tidak dilaporkan.
“Kita menganggap bahwa peristiwa ini sebagai sikap abai dan pembiaran untuk meningkatkan perawatan, pakan, serta segala fasilitas infrastruktur Medan Zoo. Kita mau mendengar Medan Zoo menjadi pusat pengetahuan terhadap satwa, bukan pemakaman satwa,” pungkasnya.
Baca Juga: Kondisi Medan Zoo Memprihatinkan, Bobby Janji Akan Perbaiki