Tiga Kabupaten di Aceh Kini Berstatus Zona Hijau COVID-19
tribun jateng
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banda Aceh, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Pemerintah Provinsi Aceh merilis zonasi terbaru penyebaran kasus COVID-19 di provinsi ini. Tercatat tiga daerah dinyatakan sebagai zona hijau atau tidak ada kasus.
"Alhamdulillah, sudah ada tiga kabupaten di Aceh yang statusnya zona hijau," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Pemerintah Provinsi Aceh, Saifullah Abdulgani, dalam keterangan tertulis, pada Sabtu (11/12/2021).
1. Aceh Singkil, Gayo Lues, dan Bener Meriah menjadi zona hijau
Ilustrasi pandemik COVID-19. (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)Saifullah menyebutkan, tiga daerah yang menjadi zona hijau penyebaran COVID-19 di Aceh, yakni Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Gayo Lues, dan Kabupaten Bener Meriah. Satgas Penanganan COVID-19 Nasional dikatakannya, tidak menemukan kasus konfirmasi baru selama periode 29 November-5 Desember 2021 di tiga daerah tersebut.
"Sedangkan 20 kabupaten kota lainnya masih zona kuning," ujarnya.
2. Tiga kasus baru ditemukan di Aceh Tamiang
ilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)Meski tiga daerah dinyatakan menjadi zona hijau, namun ada tiga kasus baru di Aceh yang terkonfirmasi. Dia menjelaskan, tiga kasus baru COVID-19 tersebut berada di Kabupaten Aceh Tamiang dan dilaporkan pada 8 Desember 2021.
"Sementara itu, tiga kasus baru ditemukan di Aceh Tamiang," kata Saifullah.
"Setelah dua hari berturut-turut tanpa kasus di Aceh. Hasil rekapan data COVID-19 hari ini juga tidak ada laporan kasus baru," tambahnya.
Secara komulatif, kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 38.423 hingga per 10 Desember 2021. Tercatat 36.350 orang telah dinyatakan sembuh, 2.066 orang meninggal dunia, dan tujuh orang masih menjalani perawatan.
Baca Juga: Potret Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Melalui Lukisan
3. Realisasi vaksinasi terus meningkat
Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)Sementara itu, progres vaksinasi COVID-19 di Aceh diakui Saifullah terus meningkat. Warga yang telah menjalani vaksinasi dosis I mencapai 1.691.351 orang atau 42 persen dari 4.028.891 orang sasaran. Sedangkan dosis II telah 900.567 orang atau 22,4 persen.
Progres vaksinasi paling tinggi masih dari kelompok tenaga kesehatan (Nakes), dan bahkan sudah melampaui target. Vaksinasi dosis I telah dilakukan sebanyak 65.504 orang atau 116 persen dari target 56.470 orang. Sedangkan Nakes yang sudah vaksin dosis II sebanyak 58.986 orang atau 104,5 persen.
"Sementara Nakes yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis III atau booster sebanyak 32.664 orang di seluruh Aceh," kata Saifullah.
Vaksinasi petugas pelayanan publik di Aceh mencapai 298.898 orang atau sekitar 62,5 persen dosis I dan dosis II sebanyak 225.472 orang atau sekitar 47,1 persen dari 478.489 orang sasaran.
Kelompok remaja atau 12-17 tahun dikatakan Saifullah, telah memvaksin 240.764 orang atau sekitar 41,7 persen untuk dosis I dan 124.587 orang atau sekitar 21,6 persen dosis II dari 577.015 orang yang ditargetkan.
4. Vaksinasi masyarakat rentan dan umum serta lansia masih rendah
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan bagi lansia. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)Selanjutnya, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Pemerintah Provinsi Aceh mengaku, realisasi vaksinasi untuk masyarakat rentan dan umum serta lanjut usia (lansia) terbilang rendah.
Tercatat, hanya 1.004.552 orang atau sekitar 39,0 persen warga yang telah divaksin dosis I dan 454.148 orang dosis II atau sekitar 17,6 persen dari 2.577.792 orang sasaran masyarakat rentan maupun umum.
Sedangkan di kalangan penduduk lansia, vaksinasi dosis I baru terlaksana 81.813 orang atau sekitar 24,1 persen dan dosis II sebanyak 37.374 orang atau sekitar 11 persen dari 339.125 orang yang menjadi target.
"Secara proporsional, capaian vaksinasi kelompok lansia itu masih paling rendah dibandingkan kelompok sasaran lainnya," ujar Saifullah.
Baca Juga: Aceh Perpanjang PPKM Mikro hingga 23 Desember 2021
