Polisi Selidiki Kerusuhan Vaksinasi di Aceh Barat Daya

Sejumlah saksi sudah diperiksa

Banda Aceh, IDN Times - Pihak kepolisian bakal mengusut kasus insiden perusakan tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang terjadi beberapa waktu lalu di Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Aceh (Polda) Aceh, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Winardy.

Ia mengatakan, Kepolisian Resor (Polres) Aceh Barat Daya dengan dibantu Polda Aceh, akan melakukan penyelidikan dan mencari penyebab terjadinya peristiwa tersebut.

“Kita akan tetap lakukan penyelidikan,” kata Winardy, saat dikonfirmasi IDN Times.

Seperti diketahui, massa merusak tempat pelaksanaan vaksinasi yang digelar Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Serangga, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, pada Rabu (29/9/2021) lalu.

1. Kurangnya edukasi tentang pentingnya vaksinasi

Polisi Selidiki Kerusuhan Vaksinasi di Aceh Barat DayaTangkap layar video pengeruskan tempat vaksinasi massal di Aceh Barat Daya (Istimewa)

Salah satu faktor pemicu kerusuhan disertai perusakan yang dilakukan ratusan warga diduga oknum penjual ikan, dikatakan Winardy, dikarenakan kurangnya edukasi kepada warga tentang pentingnya vaksinasi. Sehingga mengakibatkan ratusan massa yang tidak mau mengikuti kegiatan vaksin tersebut marah.

“Karena kegiatan vaksinasi tersebut menyebabkan pengunjung di PPI Ujung Serangga sepi dan mempengaruhi pendapatan mereka,” ujar Winardy.

2. Kerusakan lumayan parah, bahkan 156 dosis vaksin rusak

Polisi Selidiki Kerusuhan Vaksinasi di Aceh Barat DayaIlustrasi vaksin COVID-19 buatan Sinovac. Dok. Sinovac

Dampak dari kerusuhan yang terjadi di tempat pangkalan pendaratan ikan tersebut mengakibatkan satu posko gerai, 9 vial vaksin berisi 10 dosis, 33 vial Vaksin Sinovac berisi dua dosis, alat medis berupa masker, handsanitizer, alat tensi, jarum suntik dan obat-obatan rusak.

“Kerusakannya lumayan parah dan tidak bisa digunakan lagi,” ungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Aceh itu.

Selain itu, sambungnya, satu tenaga kesehatan atau vaksinator atas nama Fanni Eprilia Tika (28) juga mengalami lembam di betis kanan bagian belakang akibat terkena benturan kursi plastik.

3. Sudah memeriksa beberapa warga yang diduga terlibat dalam kerusuhan

Polisi Selidiki Kerusuhan Vaksinasi di Aceh Barat DayaTangkap layar video pengeruskan tempat vaksinasi massal di Aceh Barat Daya (Istimewa)

Winardy menyampaikan, dalam kasus ini, Polres Aceh Barat Daya telaha melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan warga yang diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut.

“Kita sudah melakukan penyelidikan dan sudah memeriksa saksi-saksi serta termasuk yang diduga pelaku,” katanya.

4. Tetap mengedepankan upaya persuasif untuk menyelesaikan kasus

Polisi Selidiki Kerusuhan Vaksinasi di Aceh Barat DayaConciergemedical

Meski telah melakukan pemeriksaan terhadap warga, namun pihak kepolisian dalam kasus ini tetap berupaya menempuh jalan persuasif dengan prinsip keadilan restoratif atau restorative justice. Langkah ini diambil agar kejadian serupa tidak terulang lagi di daerah lainnya.

Oleh karena itu, Winardy meminta kepada Forkopimda Abdya yang dibantu oleh Muspika setempat untuk terus memberikan edukasi-edukasi terkait pentingnya vaksinasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

“Solusi dari akar permasalahan adalah melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya vaksinasi demi imun tubuh dan herd immunity,” ucap Winardy.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya