Dirusak Massa Demonstrasi, Pengusaha Papan Bunga Minta Ganti Rp90 Juta

Keluhkan aksi anarkis para demonstran

Banda Aceh, IDN Times - Aksi demonstrasi penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di depan Kompleks Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), pada Rabu (7/9/2022) ricuh.

Demo yang berujung bentrokan antara pihak kepolisian dengan massa mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry, mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas. Termasuk karangan papan bunga yang ada di lokasi kejadian.

Pantauan IDN Times di lokasi, tampak sejumlah diduga mahasiswa melakukan perusakan dan pembakaran karangan papan bunga. 

Adapun papan bunga tersebut berisi ucapan untuk Samsul Bahri yang baru saja dilantik sebagai anggota DPRA antar waktu (PAW), sisa masa jabatan tahun 2019-2024.

1. Pengusaha karangan papan bunga keluhkan aksi anarkis massa demonstrasi

Dirusak Massa Demonstrasi, Pengusaha Papan Bunga Minta Ganti Rp90 JutaBentrok antara massa mahasiswa dengan petugas keamanan terjadi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Pengusaha karangan papan bunga mengeluhkan aksi anarkis yang dilakukan massa mahasiswa dalam menolak kenaikan harga BBM.

Salah seorang salah seorang pekerja papan bunga, Feri mengatakan, ada lebih 30-an papan bunga yang didirikan di Jalan Teungku Mohammad Daud Beureueh, tepatnya di depan Gedung DPRA. Sebagiannya mengalami kerusakan.

“Kira-kira ada sekitaran 10 lah yang rusak,” kata Feri, pada Rabu (7/9/2022).

2. Demonstrasi boleh, namun jangan sampai merusak

Dirusak Massa Demonstrasi, Pengusaha Papan Bunga Minta Ganti Rp90 JutaBentrok antara massa mahasiswa dengan petugas keamanan terjadi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Dia menyampaikan, pihak mendukung adanya upaya mahasiswa melakukan penolakan kenaikan harga BBM. Tetapi dikatakannya, jangan ada perusakan dalam menyampaikan aspirasi.

"Demo dengan kepala dingin, bicara yang baik-baik gitu,” ujar Feri.

“Kita kan enggak tahu apa-apa, inikan enggak ada masalah dengan papan bunga,” imbuhnya.

3. Pengusaha karangan papan bunga minta korlap aksi bertanggung jawab

Dirusak Massa Demonstrasi, Pengusaha Papan Bunga Minta Ganti Rp90 JutaBentrok antara massa mahasiswa dengan petugas keamanan terjadi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Sementara itu, Hendra, salah seorang pemilik usaha karangan papan bunga, meminta pihak kampus UIN Ar Raniry bertanggung jawab atas tindakan perusakan.

Dirinya mewakili Forum Papan Bunga Banda Aceh & Aceh Besar (Fortufloba) juga sangat menyesalkan adanya aksi pembakaran itu, karena pihaknya sama sekali tidak berurusan dengan masalah aksi tersebut.

"Kami selaku pelaku usaha meminta kepada koordinator lapangan (korlap), Presiden Mahasiswa (Presma) dan pihak kampus terkait untuk bertanggung jawab atas kerugian yang dialami akibat pembakaran usaha milik kami," ujarnya.

4. Kerugian ditaksir mencapai Rp90 juta

Dirusak Massa Demonstrasi, Pengusaha Papan Bunga Minta Ganti Rp90 JutaBentrok antara massa mahasiswa dengan petugas keamanan terjadi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Hendra sangat menyayangkan adanya aksi tersebut karena mengingat kondisi ekonomi belum stabil akibat COVID-19 serta naiknya harga BBM. Kerugian akibat pengrusakan itu diperkirakan mencapai Rp90 juta.

"Itu hitungan kasar sampai Rp 90 juta, karena total papan bunga terpasang ada 44 buah, di mana 30 di antaranya rusak patah penyangga sedangkan yang terbakar itu ada delapan," ucapnya.

Perkiraan tersebut dihitung berdasarkan harga modal pembuatan awal senilai Rp 3 juta per papan bunganya. 

"Sehingga jika ditotalkan antara papan bunga yang rusak ringan hingga berat ya segitu. Untuk papan bunga yang dibakar itu milik Mutiara Florist dan Tati Florist, sedangkan punya saya itu hanya mengalami patah penyangga di satu sisi," imbuhnya.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya