Cerita Pria Berusia Satu Abad, 43 Tahun Memendam Asa Berangkat Haji

Taher mencicil biaya haji dari hasil bertani

Banda Aceh, IDN Times - Muhammad Taher berusia 100 tahun duduk bersama ratusan calon jemaah yang bakal berangkat ke Tanah Suci di Aula Jeddah, Asrama Haji Embarkasi, Kota Banda Aceh, Aceh, pada Minggu (28/5/2023).

Mengenakan peci hitam serta baju batik dengan melingkari selempang bermotif kerawang Gayo Lues di leher, pria lanjut usia (lansia) itu mendengar arahan terkait persiapan dan pembekalan selama melaksanakan Rukun Islam kelima yang disampaikan panitia.

Usai mendapatkan arahan dan menerima paspor haji, Taher yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 6 Embarkasi Aceh meninggalkan ruang. Badannya yang sedikit membungkuk, berjalan tanpa papahan menuju tempat beristirahat.

Baca Juga: Ini 26 Nama Pemain Timnas Vs Argentina, Tidak Ada Egy Maulana Vikri

1. Seorang veteran yang menjadi jemaah calon haji tertua Embarkasi Aceh

Cerita Pria Berusia Satu Abad, 43 Tahun Memendam Asa Berangkat HajiM Taher, berusia 100 tahun, menjadi jemaah calon haji tertua Embarkasi Aceh tahun 2023. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Taher merupakan jemaah calon haji warga Gampong Marpunge, Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues yang lahir pada 1923 atau satu abad lalu. Dia menjadi jemaah tertua dari Embarkasi Aceh.

Ketika dijumpai IDN Times usai pelepasan Jemaah Calon Haji Kloter 6 Embarkasi Aceh, Taher yang berangkat sendiri ke Tanah Suci menceritakan bahwa dirinya merupakan seorang veteran. Perjuangannya untuk pertiwi tersebut juga diakui pada 1982.

“Kalau saya pensiunan veteran dan sekarang bekerja sebagai petani,” kata Taher, pada Minggu (28/5/2023).

2. Mengumpulkan biaya haji dari hasil perkebunan selama 37 tahun

Cerita Pria Berusia Satu Abad, 43 Tahun Memendam Asa Berangkat HajiM Taher, berusia 100 tahun, menjadi jemaah calon haji tertua Embarkasi Aceh tahun 2023. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Keinginan untuk melaksanakan ibadah kelima dari Rukun Islam, diakui Taher, telah dicita-citakannya sejak 46 tahun silam. Dia mulai menabung untuk bisa merealisasikan niatnya tersebut sejak 1986. Hasil pertanian dari berbagai jenis tanaman, menjadi modal.

Pria berusia 100 tahun itu baru bisa mendaftarkan diri menjadi calon jemaah haji usai menyetorkan Rp25 juta sebagai uang muka pada 2014. Sejak itu, dia terus mencicil setoran untuk mewujudkan cita-citanya.

“Saya nabung sedikit-sedikit dari hasil perkebunan, saya seorang pekebun, kebun kemiri. Setelah itu tebang kemiri tanam cokelat. Saya tanam macam-macam,” ungkap Taher.

3. Sempat beberapa kali gagal berangkat haji

Cerita Pria Berusia Satu Abad, 43 Tahun Memendam Asa Berangkat HajiM Taher, berusia 100 tahun, menjadi jemaah calon haji tertua Embarkasi Aceh tahun 2023. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Keinginan Taher untuk bisa berangkat ke Tanah Suci memenuhi panggilan Allah SWT sempat beberapa kali tertunda. Dia mengaku, pertama kali dipanggil pada 2020. Namun, wabah pandemi COVID-19 yang melanda membuat niat Taher tertunda.

Dua tahun kemudian atau tepatnya 2022, Taher yang digadang-gadangkan akan berangkat haji terpaksa kembali menunda niatnya. Sebab pandemi masih mewabah sehingga calon jemaah berusia 65 tahun ke atas harus ditunda.

“Kemudian di tahun 2022 kemarin pembatasan usia, dan selain faktor umur juga faktor kesehatan,” ujar pria berusia 100 tahun itu.

“Sekarang tahun 2023 dikasih kesempatan. Saya mulai sehat dan semangat lagi untuk bisa naik haji,” imbuh Taher.

4. Bersyukur kepada Allah adalah doa terbaik Taher ketika di Tanah Suci

Cerita Pria Berusia Satu Abad, 43 Tahun Memendam Asa Berangkat HajiM Taher, berusia 100 tahun, menjadi jemaah calon haji tertua Embarkasi Aceh tahun 2023. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Setiap orang yang bakal berangkat ke Tanah Suci tentunya memiliki harapan dan doa selain menjalankan seluruh kegiatan ibadah haji. Begitu pula dengan Taher. Dia memiliki doa yang bakal dipanjatkannya ketika tiba di Tanah Suci.

“Doa saya, mengucapkan terima kasih kepada Allah sudah diizinkan berangkat ke sana -Tanah Suci-,” ucap pria asal Kabupaten Gayo Lues itu.

“Saya berdoa juga kepada keluarga. Dan masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Untuk dapat mewujudkan apa yang menjadi niatnya tersebut, Taher mengaku terus menjaga kesehatan, termasuk pola makan sehingga nantinya ia dapat melaksanakan semua rukun haji.

Seperti diketahui, Kloter 6 Embarkasi Aceh terdiri dari tiga kabupaten, yakni Gayo Lues, Bireuen, dan Aceh Besar. Kloter ini dilepas oleh Penjabat (Pj) Bupati Gayo Lues, Alhudri mewakili pj gubernur Aceh.

Baca Juga: Kisah Nek Sari, Bisa Naik Haji Berkat Berkebun di Pekarangan Rumah

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya