Akibat Keaktifan Zona Patahan, Lhokseumawe 10 Kali Diguncang Gempa

Kekuatan gempa magnitude 2,9-4,9 SR

Lhokseumawe, IDN Times- Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara, Aceh, diguncang gempa secara beruntun sejak Senin, 2 Januari hingga hari ini, Selasa, 3 Januari 2023. Meski demikian, gempa yang terjadi hingga 10 kali itu tidak menimbulkan potensi tsunami dan menimbulkan kerusakan.

“Sampai 3 Januari 2023 pukul 14.00 WIB, tercatat 10 kali kejadian gempa bumi di wilayah Lhokseumawe dan Aceh Utara,” kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, pada Selasa (3/1/2023).

1. Kekuatan gempa mulai magnitude 2,9-4,9 SR

Akibat Keaktifan Zona Patahan, Lhokseumawe 10 Kali Diguncang GempaIlustrasi gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Berdasarkan catatan BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, kekuatan gempa yang terjadi sejak 2-3 Januari 2023 dikatakan Andi, mulai dari magnitude 2,9 SR hingga magnitude 4,9 SR.

Gempa pertama terjadi, pada Senin (2/1/2022) pukul 17.15 WIB. Berkekuatan magnitude 3,0 skala richter (SR), lokasi gempa berada di kedalaman 10 kilometer (Km) dengan titik koordinat 5,38 LU (Lintang Utara) 97,02 BT (Bujur Timur) atau 24 Km barat laut Kota Lhokseumawe.

Beberapa menit kemudian, gempa susulan sekaligus utama berkekuatan magnitude 4,9 SR terjadi pukul 17.40 WIB. Lokasi berada di kedalaman 10 Km dengan koordinat 5,41 LU 96,99 BT atau 29 Km barat laut Kota Lhokseumawe. Getaran dirasakan III Modified Mercalli Intensity (MMI) di Kota Lhokseumawe dan II-III MMI di Kabupaten Aceh Utara.

Gempa susulan terus terjadi hingga Rabu (3/1/2022) pukul 13.40 WIB. Gempa terakhir itu terjadi di kedalaman 4 Km dengan koordinat 5,43 LU 97,01 BT atau 30 Km barat laut Kota Lhokseumawe. Gempa berkekuatan magnitude 4,9 SR dirasakan II-III MMI di Kota Lhokseumawe.

“Secara rinci, satu gempa awalan, satu gempa utama, dan delapan gempa susulan,” jelasnya.

“Dari 10 kejadian, dua di antaranya dirasakan oleh masyarakat Lhokseumawe dan Aceh Utara,” imbuhnya.

Baca Juga: [BREAKING] Kantor BPJS Kesehatan Sumut-Aceh di Medan Terbakar

2. Berbeda dengan patahan di Pidie, gempa Lhokseumawe terjadi akibat pelepasan energi

Akibat Keaktifan Zona Patahan, Lhokseumawe 10 Kali Diguncang GempaIlustrasi gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Hasil pemantauan dengan memperhatikan posisi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi dijelaskan Andi, merupakan gempa bumi dangkal. Guncangan itu diakibatkan karena adanya pelepasan energi di zona patahan Lhokseumawe.

Meski demikian, gempa beruntun yang terjadi berbeda dengan zona patahan di Kabupaten Pidie. Daerah tersebut sempat disebut BMKG sebagai patahan paling aktif terjadi gempa sepanjang 2022 berdasarkan peta seismisitas.

“Berbeda -jalur patahan- dengan patahan di Pidie,” ungkapnya.

3. Prediksi gempa susulan lanjutan belum bisa dipastikan, masyarakat diimbau tetap tenang

Akibat Keaktifan Zona Patahan, Lhokseumawe 10 Kali Diguncang GempaIlustrasi gempa. (IDN Times/Arief Rahmat)

BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar hingga kini belum bisa memprediksikan secara akurat adanya gempa susulan lanjutan maupun berkekuatan lebih besar yang ditimbulkan dari zona patahan Lhokseumawe. 

“Kita berharap tidak ada gempa yang lebih besar dari magnitude 4,9 SR seperti kemarin,” harap Andi.

Agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan, masyarakat diimbau untuk tetap tenang. Selain itu, diminta untuk memastikan informasi hanya bersumber dari BMKG agar tidak terpengaruh dengan isu liar. 

“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” imbaunya.

Baca Juga: Ada 1.138 Gempa di Aceh Selama 2022, Patahan di Pidie Paling Aktif

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya