Erwin Aksa Tegaskan Golkar Tak Akan Tarik Rekomendasi untuk Bobby

Golkar tetap usung Bobby-Surya pada Pilkada Sumut

Airlangga Hartarto telah resmi mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Melalui video yang dibenarkan sumber IDN Times, Airlangga membeberkan alasannya mengundurkan diri.

Salah satunya, Airlangga mengaku ingin menjaga stabilitas transisi pemerintahan dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo ke Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

"Saya Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua umum DPP Partai Golkar," ujar Airlangga, dikutip Minggu (11/8/2024).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mengatakan, pengunduran dirinya terhitung sejak Sabtu, 10 Agustus 2024. Nantinya, proses pengunduran diri akan diproses sesuai mekanisme partai.

Beberapa jam setelah video pengunduran Airlangga diri beredar, IDN Times dalam Program Ngobrol Seru yang dipandu Editor in Chief IDN Times Uni Lubis mengundang Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Penggalangan dan Strategis, Erwin Aksa sebagai pembicara. Ngobrol seru kali ini bertajuk di balik layar mundurnya Airlangga Hartarto.

Pada menit ke-16 video podcast ini Uni Lubis bertanya, sejak hari jumat beredar kabar bahwa Airlangga 'dimarahi' oleh orang yang sangat berkuasa terhadap Golkar karena dianggap diindikasikan akan menarik dukungan Golkar, termasuk di Pilgub Sumut, kemudian Banten, artinya tidak bergabung dengan KIM. Karena di Sumut ada Ketua DPD Golkar, Bang Ijeck karena kontribusinya terhadap Golkar sudah lama dari keluarganya.

Kemudian di Banten ada Airin yang secara sama track record-nya terhadap Golkar sudah puluhan tahun dan dia secara survei juga tinggi termasuk juga di Jakarta.

"Apakah benar rencana Golkar untuk menarik dukungan dari calon-calon Golkar yang direstui secara tersirat oleh Presiden Jokowi dan mungkin Presiden terpilih Prabowo yang membuat Airlangga akhirnya harus mundur?" tanya Uni Lubis pada Erwin Aksa.

Erwin Aksa menegaskan Golkar tidak akan mencabut rekomendasi kepada calon Kepala Daerah, khususnya Bobby Nasution yang akan maju sebagai Calon Gubernur di Pilkada Sumut.

"Gak ada ya. Kita tidak pernah mencabut rekom yang sudah diberikan tapi yang ingin saya sampaikan bahwa partai didirikan termasuk Golkar rencana untuk bisa memenangkan Pilkada disamping Pileg yang lalu dan Pilpres kemarin Golkar bagian daripada kemenangan juga," jelasnya.

"Jadi, Pilkada tentunya kita berharap kader-kader Golkar yang terbaik juga bisa terpilih. Tentunya, banyak hal yang terjadi dan banyak calon-calon Golkar kemudian yang belum memenuhi syarat dan belum memiliki tiket. Jadi, banyak hal yang perlu dibicarakan seperti kasus-kasus di Sumut ya memang kita memberikan rekomendasi kepada Bobby yang juga anggota Gerindra dan juga kita melihat potensi Bobby cukup tinggi untuk menang. Jadi, kita berharap bahwa kandidat yang diberikan rekomendasi oleh Golkar itu bisa menjadi pemenang Pilkada. Artinya, disamping Pileg kita juga naik ya Pilkada-nya juga banyak diisi oleh kader-kader partai Golkar. Ya, memang dinamikanya ya cukup lumayan di Pilkada ini ya ada yang tidak setuju dengan pencalonan si A si B disatu daerah dan kemudian dukungan dari partai ini mundur dan sebagainya. Tapi itulah yang harus diselesaikan secara bersama," beber Erwin Aksa.

https://www.youtube.com/embed/CZwjN3Shfl0

Baca Juga: Airlangga Kumpulkan Keluarga sebelum Mundur dari Ketum Golkar

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya