Cerita Pendaki asal Riau Bisa Menyelamatkan Diri saat Marapi Erupsi

Bersembunyi di jalur tikus

Pekanbaru, IDN Times- Sebanyak 29 pendaki asal Riau selamat saat Gunung Marapi di Sumatra Barat erupsi. Muhammad Afif, salah satunya.

Afif menceritakan bagaimana dirinya dan teman-temannya bisa selamat dari letusan Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2/2023). 

1. Dengar suara pesawat dan bersembunyi dari hujan batu di jalur tikus

Cerita Pendaki asal Riau Bisa Menyelamatkan Diri saat Marapi ErupsiMuhammad Afif saat memfoto pendaki Gunung Marapi lainnya (Dok.pribadi Afif)

Diceritakannya, awalnya ia bersama dua orang temannya berangkat mendaki dari pos Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumbar. 

Saat sampai di atas, dirinya mendengar gemuruh seperti pesawat melintas dari dekat. Tidak hanya itu, Afif tiba-tiba bersama rekannya dikagetkan dengan hujan batu. 

"Saat kejadian saya mendengar (seperti) suara pesawat, terus keluar asap hingga turun batu dari atas kayak hujan batu gitu," cerita Afif, Senin (4/12/2023).

Atas hal itu, dirinya bersama teman-temannya langsung bersembunyi di jalur tikus, menghindar dari hujan batu. "Langsung kami sembunyi di jalur tikus," tuturnya

Baca Juga: 29 Pendaki asal Riau Selamat di Marapi, 6 Orang Belum Turun

2. Saat itu Afif dan rekan-rekannya baru mulai naik dan belum sampai ke puncak

Cerita Pendaki asal Riau Bisa Menyelamatkan Diri saat Marapi ErupsiErupsi Gunung Marapi Sumatra Barat. IDN Times/PVMBG

Melihat situasi sudah semakin parah, Afif bersama temannya turun dari Gunung Marapi setelah erupsi mulai tenang.

"Kami sampai di pos BKSDA sekitar jam 6 sore (18.00 WIB)," terangnya.

"Kami turun sendiri. Saat itu kami baru naik jadi belum sampai ke puncak, kejadiannya itu sekitar jam 3 sore (15.00 WIB). Perasaan kami panik dan syok," sambungnya. 

3. Sudah 4 kali mendaki Marapi, Afif kini trauma dan syok

Cerita Pendaki asal Riau Bisa Menyelamatkan Diri saat Marapi ErupsiErupsi Marapi. IDN Times/Andri NH

Afif juga bercerita kalau dirinya sudah 4 kali melakukan pendakian di Gunung Marapi dan baru merasakan kejadian erupsi kali pertama.

"Baru pertama merasakan kejadian ini, saya masih trauma dan syok," akuinya.

Afif juga mengatakan dirinya berani mendaki karena sebelumnya memang tidak mendapatkan peringatan dari pihak berwenang sebelum terjadinya erupsi Gunung Marapi.

"Tidak ada peringatan waktu kami mendaftar," katanya.

"Kami mulai mendaki itu jam 11.00 WIB," sambungnya.

Sebelumnya Kabid Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Rozita mengatakan dari 29 pendaki masih ada 6 yang belum turun.

"Tadi kita kordinasi dengan BPBD Sumatera Barat, masih ada 6 pendaki asal Riau yang belum turun," ujar Rozita, Senin (4/12/2023).

Baca Juga: Pendaki Gunung Marapi Sumbar yang Dievakuasi Menderita Luka Bakar 

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya