World Clean Up Day Sumut Ikut Aksi Internasional di Malaysia

WCD siap beri dobrakan di Medan

Medan, IDN Times - World Clean up Day (WCD) Sumut yang biasanya melakukan aksi pungut sampah di Belawan, Taman Ahmad Yani, Istana Maimun, hingga pusat kota Medan, kali ini mereka terbang ke Malaysia dan melakukan aksi serupa. 

5 punggawa WCD Sumut mewakili Indonesia di ajang internasional kepemudaan, yang berfokus pada aksi lingkungan. Kegiatan yang ratusan pesertanya dari mancanegara itu mereka ikuti selama 4 hari berturut-turut sekaligus mengantongi misi mengadopsi aksi serupa untuk dilakukan di Medan.

1. Event diikuti 18 negara, termasuk WCD Sumut yang mewakili Indonesia

World Clean Up Day Sumut Ikut Aksi Internasional di Malaysia18 negara hadir pada kegiatan internasional di Malaysia (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Total 18 negara mengikuti World Clean Up Day Impact and Sustainable Asian Conference 2024 di Penang, Malaysia. Seperti dari Taiwan, Indonesia, Singapura, Myanmar, Thailand, India, Kamboja, Jepang, Malaysia, hingga Vietnam. Tak hanya itu, negara seperti Pakistan, Palestina, Macau, Tunisia, Madagaskar, Kenya, hingga Estonia juga turut hadir di sana.

"Banyak yang kami lakukan di Malaysia, salah satunya adalah melakukan konferensi dan diskusi tiap perwakilan negara. Seperti mempresentasikan bagaimana kegiatan WCD di negara masing-masing," ujar Silvia selaku leader WCD Sumut.

Di Malaysia, pemuda-pemuda yang sama-sama mencintai lingkungan itu turut melakukan diskusi antar negara. Baik membicarakan program kerja hingga capaian.

"Di sana WCD Sumut banyak mendapat wawasan dan ilmu yang diberikan teman-teman dari negara lain. Program mereka sama-sama kami pelajari, jadi makin punya hal lain yang bisa kita implementasikan di Indonesia," kata Silvia sepulang dari Malaysia.

Baca Juga: Menilik Langkah Kolaborasi PTAR dalam Mengendalikan Sampah Plastik

2. World Clean Up Day Impact and Sustainable Asian Conference 2024 adalah forum anak muda yang peduli soal sampah

World Clean Up Day Sumut Ikut Aksi Internasional di MalaysiaWCD siap melakukan giat-giat lingkungan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Youth Forum ini berisi anak-anak muda, mereka diajarkan bagaimana mereka bertanggung jawab. Tak lupa di Malaysia mereka dibimbing membuat hal-hal yang bersifat berkelanjutan.

"Selain konferensi, kami melakukan clean up kayak yang biasa kami lakukan di Medan. Jadi kami bersih-bersih bahkan melakukan penanaman pohon bersama. Di hari berikutnya kami belajar mengelola barang-barang bekas yang terbuang menjadi suatu kerajinan," beber Silvia.

Perempuan yang aktif pada bidang lingkungan ini tak urung menyampaikan rasa takjubnya. Di ajang itu, para peserta ramai-ramai melakukan fashion show menunjukkan pakaian yang semuanya dibuat dari bahan plastik.

"Pakaiannya dibuat sendiri dari barang daur ulang. Seperti Myanmar, mereka dominan fokusnya mengolah sampah jadi bahan unik-unik, semua karyanya lebih konsen pada dunia fashion. Baju yang mereka ciptakan dipakai oleh semua partisipan," tambahnya.

3. WCD Sumut siap serap ilmu pengolahan sampah dan akan mengimplementasikannya di Medan

World Clean Up Day Sumut Ikut Aksi Internasional di MalaysiaWCD Sumut bersih-bersih sampah sampai ke Malaysia (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Saat sampai di negara tetangga, dirinya melihat perbedaan yang cukup kontras dengan Indonesia. Silvia menyebutkan jika masyarakat Malaysia mulai disiplin mengelola sampah.

"Khusus puntung rokok sendiri, mereka punya tempat sampah khusus. Nanti akan dipisahkan sendiri juga antara isi puntung rokok seperti kapas dengan kertasnya. Kertas diolah kembali menjadi bubur kertas untuk kemudian jadi kertas kembali. Kemudian kapas-kapasnya bisa dijadikan bantal dan boneka," kata Silvia.

Dirinya menambahkan jika saat itu Malaysia menunjukan temuannya. Ada teknologi berupa drone yang bisa memantau di mana adanya sampah. Termasuk mendeteksi sampah kaleng.

Selain itu ada CCTV yang bisa melakukan deteksi dengan cepat. Kamera bisa menangkap siapa yang membuang sampah sembarangan, lokasinya berada di mana, dan kelebihan lain yang kekinian. Silvia menyebutkan jika hal baru seperti itu dapat menjadi inovasi yang bisa dibuat di Sumut.

"Hal ini bisa kita terapkan, terlebih di Medan. WCD Sumut sendiri siap membantu mengurangi sampah plastik dengan rencana kami yang ingin melakukan pemberdayaan masyarakat. Ibu-ibu yang berada di kampung nelayan akan kami bina untuk memanfaatkan sampah plastik jadi kerajinan," pungkasnya.

Baca Juga: Medan vs Plastik, Giat Konservasi Indonesia Hijaukan Pesisir Sumut

Eko Agus Herianto Photo Community Writer Eko Agus Herianto

Bagian dari IDN Times regional Sumut, menggemari dunia kesusastraan dan kesenian.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya