Potret Serunya Pacu Jawi, Alek Nagari untuk Cari Dana Perbaiki Irigasi

Untuk membangun desa tidak semata-mata harus bergantung pada dana desa. Seperti yang dilakukan para ninik mamak, pemuda dan tokoh masyarakat di Nagari Padang Laweh, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.
Para ninik mamak dan tokoh masyarakat yang biasa disebut Alek Nagari ini bergotong royong menggelar Pacu Jawi untuk menggalang dana memperbaiki irigasi persawahan di kampung mereka.
Pacu Jawi merupakan salah satu tradisi Alek Nagari Minangkabau (Sumatera Barat) yang kini mulai jarang diadakan. Pacu Jawi, atau karapan sapi kalau di Madura, memiliki makna sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur atas hasil panen yang diperoleh.
Sedangkan alek artinya adalah pesta adat yang kepemilikannya di tangan penghulu/ninik mamak. Namun dalam pelaksanaannya disalangkan (pinjamkan) oleh ninik mamak kepada anak mudo (generasi muda) selaku penyelenggara kegiatan tersebut.
Biasanya pagelaran alek nagari diawali dari suatu prosesi adat istiadat yang diatur melalui musyawarah ninik mamak dan anak mudo-mudo yang diwakili oleh kapalo mudo.
Namun pacu jawi berbeda dengan karapan sapi di Madura, pacu jawi ini dilaksanakan di tengah sawah pasca panen dengan kondisi sawah yang berair. Yuk lihat potret keseruannya.
1. Pacu Jawi adalah kesenian tradisional balapan Sapi khas Minangkabau tepatnya di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Balapan Sapi ini biasanya dilakukan setelah masa panen padi
2. Balapan sapi ini dilakukan atas dasar rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah. Namun belakangan Pacu Jawi ini menjadi atraksi budaya tahunan untuk mengundang wisatawan lokal dan mancanegara
3. Pacu Jawi ini dilakukan di 4 Kecamatan yaitu, Kecamatan Limo Kaum, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Pariangan, dan Kecamatan Sungai Tarab
4. Manfaat dari Pacu Jawi adalah sebagai wadah untuk meningkatkan harga jual Sapi, kemudian sebagai wadah untuk meningkatkan kesehatan Jawi atau sapi.
Baca Juga: PSMS Tambah 2 Amunisi Baru, Eks Semen Padang dan Bekasi City
5. Karena selalu menjadi buruan wisatawan, Nagari akhirnya menggelar Pacu Jawi untuk menambah kas nagari atau desa yang akan digunakan untuk perbaikan infrastruktur desa dan lain-lain
6. Khusus di Nagari Padang Laweh, kali ini Pacu Jawi digelar untuk mencari dana perbaikan irigasi persawahan masyarakat
7. Karena Pacu Jawi ini adalah Alek Nagari, maka pada saat pembukaan dan penutupan akan dilakukan upacara adat. Salah satunya Alu Katentong, kesenian yang hanya ada di Tanah Datar
8. Pacu Jawi diikuti oleh sapi yang berpasangan dan dikendalikan oleh seorang joki yang berpegangan pada tangkai bajak. Anak joki dengan tidak memakai alas kaki
9. Pacu Jawi di Nagari Padang Laweh, Kecamatan Sungai Tarab ini dilaksanakan setiap Sabtu selama bulan Juni dan puncaknya pada 5 Juli 2023
10. Pada puncak acara, perantau-perantau diundang untuk hadir agar menyumbang dana untuk perbaikan irigasi. Selain itu para pedagang yang berjualan di lokasi pacu jawi juga dikenakan tarif untuk pemasukan kas nagari
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar secara konsisten membina dan mempertahankan kaaesenian tradisional Pacu Jawi (balapan sapi) ini sesuai tradisi dan kebiasaan masyarakat.
Pemerintah lebih banyak memfasilitasi ataupun membantu mengemas acara ini menjadi lebih baik sehingga bisa dipromosikan dan dijual kepada para wisatawan nusantara dan mancanegara.
Sebagai organisasi pengelolanya pada masyarakat sudah ada PORWI (Persatuan Olah Raga Pacu Jawi) yang ada pada tingkat Kabupaten, Kecamatan hingga Nagari (Desa). Porwi inilah yang mengkoordinir jadwal pelaksanaan secara bergiliran.
Baca Juga: Potret Pemilihan Pakai e-Voting, Satu-satunya di Pulau Sumatera