2. Sudah empat kali Pilwana pakai e-Voting

Salah satu kandidat mengikuti Pawai Kampanye Calon Wali Nagari Ladang Laweng, Kabupaten Agam, Selasa (4/7/2023). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Berdasarkan penelusuran IDN Times, Kabupaten Agam sudah empat kali menggelar Pilwana menggunakan e-Voting, yaitu pada tahun 2017, 2019, 2021, dan 2023.

Pada tahun 2017 kabupaten Agam menganggarkan APBD sebesar Rp1,5 miliar untuk membeli sekitar 30 unit perangkat e-voting seperti komputer beserta perangkat lain, mesin pencetak (printer), aplikasi e-voting, alat pembaca kartu tanda penduduk dan lainnya. 

Untuk Pilwana tahun ini Agam sudah memiliki sebanyak 60 unit perangkat e-Voting.

Kabupaten Agam merupakan daerah kedua yang sukses menyelenggarakan pemilihan secara elektroni. Pertama adalah Pemilihan Kepala Desa Jembrana, Bali.

Artinya Kabupaten Agam merupakan satu-satunya daerah yang menyelenggarakan pemilihan wali nagari menggunakan sistem e-voting di Sumatera.

Pemilihan wali nagari secara e-voting memiliki banyak keunggulan. Selain lebih efektif dan tidak memakan waktu lama, sistem e-voting juga dapat menghindari kecurangan. Melalui sistem ini para pemilih hanya bisa melakukan vote sebanyak satu kali, jadi tidak bisa dicurangi.

3. Ada tablet di bilik suara untuk memilih

Tablet untuk menggunakan hak suara bagi pemilih di bilik suara yang digunakan pada Pilwana Agam 3 Juli 2023. (Dok. Agam Media Center)

Namun e-voting di Kabupaten Agam ini jangan dibayangkan seperti yang dilakukan di luar negeri. Pemungutan suara mereka menggunakan perangkat tablet yang terkoneksi dalam satu server. Namun, dalam pelaksanaan itu tidak menggunakan jaringan internet, tetapi jaringan komputerisasi saja alias offline untuk keamanan dan mengantisipasi ada hacker atau peretasan.

Alur e-voting di Pilwana Agam ini semua data pemilih tercatat secara komputerisasi. Pemilih yang sudah mendapat undangan memilih tinggal dicocokkan datanya dengan data di panitia pemilihan yang terdapat dalam komputer. 

Ketika sudah mendapat giliran menggunakan hak suara, pemilih menggunakan hak suara dengan memilih gambar wali nagari pilihannya pada layar tablet yang telah disediakan panitia di bilik suara. Suara pemilih itu langsung terekam di aplikasi komputer.

4. Pemungutan suara selesai pukul 15.00 WIB, sore hari hasil pemilihan sudah diketahui

Salah satu calon Wali Nagari berinteraksi dengan warga saat Pawai Kampanye Calon Wali Nagari Ladang Laweng, Kabupaten Agam, Selasa (4/7/2023). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Setelah pemungutan suara selesai pukul 15.00 WIB, panitia tidak perlu lagi menghitung suara secara manual. Semuanya sudah terlihat datanya di sistem dan dilihat oleh para saksi.

Hasil di masing-masing TPS tersebut dibawa ke tingkat nagari untuk rapat pleno.

Sidang plenonya di hari yang sama. Sore hari hasil pemilihan sudah diketahui.

Cara e-voting di Kabupaten Agam ini hanya mengurangi penggunaan kertas saja untuk pemungutan suara.

Kebijakan pemilihan dengan e-voting dapat mengantisipasi terjadinya kecurangan antara kandidat dengan penyelenggara. Tidak ada ruang "negosiasi" antara kandidat dengan oknum panitia. Sehingga, permainan suara dapat diminimalisir.

5. Jangan lupa datang ke tempat pemilihan ya

Calon Wali Nagari Ladang Laweng, Kabupaten Agam. (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Gimana, para calon sudah pawai kampanye, jangan lupa ya datang ke TPS, Senin, 10 Juli 2023 mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB. Jangan lupa bawa KTP elektornik kamu.