Akademisi Sambut Positif Ide Ganjar Kurung Koruptor di Nusakambangan

Representasi suara rakyat yang sudah muak dengan korupsi

Medan, IDN Times - Gagasan Calon Presiden (capres) Ganjar Pranowo untuk menjadikan Pulau Nusakambangan sebagai penjara super maximum security bagi narapidana korupsi mendapat sambutan postif dari akademisi, pengamat, hingga rakyat di akar rumput.

Gagasan memenjarakan napi korupsi di Pulau Nusakambangan menurut Capres Ganjar Pranowo dilakukan untuk memberikan hukuman setimpal bagi koruptor, dan agar memiliki efek jera. Sikap tegas itu disampaikan Ganjar saat memberikan kuliah kebangsaan di Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Jumat (8/12/2023).

Pakar hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Prof Dr M Fauzan. Ia setuju dengan rencana menempatkan para koruptor di Lapas Nusakambangan.

“Setuju dan kalau bisa dimiskinkan sekalian, serta dijatuhi pidana tambahan. Seperti pencabutan hak pilih dan hak dipilih,” kata Prof Fauzan, Sabtu (9/12/2023) siang.

Menurutnya, korupsi masuk kategori extraordinary crime sehingga pemberantasan dan pemidanaannya juga harus berbeda dengan tindak pidana biasa.

1. Representasi suara rakyat yang sudah muak dengan korupsi

Akademisi Sambut Positif Ide Ganjar Kurung Koruptor di NusakambanganIlustrasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, pengamat politik Unair Prof Dr Henri Subiakto, menilai gagasan yang disampaikan Ganjar merepresentasikan suara rakyat yang sudah muak dengan banyaknya korupsi di Indonesia.

“Saya sangat sepakat, apa yang disampaikan beliau itu bagian dari menangkap kehendak masyarakat yang sudah muak terhadap korupsi. Semangat untuk menghukum tinggi, seperti yang disampaikan Pak Ganjar, itu adalah keinginan atau kehendak masyarakat,” kata Guru besar Universitas Airlangga (Unair) ini saat dihubungi.

Menurutnya, masyarakat kini sudah muak dengan banyaknya kasus korupsi yang melibatkan para pejabat dan elite politik. Masyarakat merasa muak karena masih belum melihat kesungguhan pemerintah dalam upaya memberantas korupsi.

“Apalagi sekarang menjelang pilpres ini kan juga banyak ditengarai korupsi-korupsi yang dipakai untuk dana-dana pemilu, kan begitu kan? Itu kan masyarakat muak. Nah, dengan adanya program atau janji akan menghukum keras kepada pelaku korupsi, itu bagus. Itu intinya adalah semangatnya,” ujarnya.

2. Siapkan konsep untuk pembinaan terpidana korupsi

Akademisi Sambut Positif Ide Ganjar Kurung Koruptor di NusakambanganIlustrasi Koruptor (IDN Times/Mardya Shakti)

Pengamat hukum Dr. Al Wisnubroto, mengapresiasi gagasan calon presiden Ganjar Pranowo yang akan menjadikan Nusakambangan sebagai penjara khusus napi koruptor. Menurutnya, gagasan tersebut merupakan bentuk kepedulian Ganjar dan Mahfud terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Saya mengapresiasi, bahwa itu merupakan satu kepeduliannya Mas Ganjar dan Prof Mahfud berkait dengan tindak pidana korupsi,” kata dosen Fakultas Hukum Atmajaya Yogyakarta ini.

Namun, Wisnu juga memberikan catatan, supaya konsep menjadikan Lapas Nusakambangan sebagai penjara khusus bagi napi koruptor yang digagas Ganjar diperjelas.

Dia mencontohkan napi tindak pidana terorisme tidak diperlakukan sama dengan pembinaan penjeraan yang dilakukan napi tindak pidana pembunuhan. Napi terorisme dilakukan pembinaan deradikalilisasi, karena yang menjadi akar persoalan adalah tindak pidana radikalisme.

“Nah sekarang kalau pelakunya tindak pidana korupsi itu, kan ada corruption by need, ada corruption by greed gitu kan. Mesti butuh konsep yang berbeda untuk pembinaan, untuk penjeraan dan sebagainya,” jelasnya.

3. Jangankan dikurung di Nusakambangan, dihukum mati pun seharusnya

Akademisi Sambut Positif Ide Ganjar Kurung Koruptor di NusakambanganDua sipir Lapas Pasir Putih Nusakambangan Cilacap saat mengecek dengan detail kondisi tembok lapas untuk mengantisipasi beragam gangguan dari pihak luar. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Selain para pengamat, masyarakat akar rumput juga menyambut baik ide capres berambut putih tersebut.

Yosi Andrian (21) penjaga gerai Pertashop di Padukuhan Kencuran Lor, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman mengatakan kalau dirinya sangat setuju dengan ide Ganjar kalau para terpidana korupsi dipenjara di Lapas Nusakambangan.

"Biar kapok. Dipenjara bareng penjahat-penjahat kelas berat," katanya Sabtu (9/12/2023).

Yosi menambahkan selain dikurung di Nusakambangan, dirinya berharap kalau masa hukuman koruptor diperberat.

"Karena mereka sudah menyengsarakan rakyat, jangankan dikurung di Nusakambangan, dihukum mati pun saya rela," tambahnya.

Senada, Suhatmi (58) pedagang nasi kuning di Pasar Pakem, Sleman sangat setuju dengan niat capres berambut putih itu untuk memenjarakan para napi korupsi di Nusakambangan.

"Biar kapok. Kita rakyat kecil susah cari uang. Mereka enak-enak korupsi," katanya.

Selain itu, Suhatmi juga berharap agar hukuman koruptor diperberat.

"Masak korupsi banyak hukuman cuma sebentar. Harusnya dipenjara yang lama," imbuhnya.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya