Batubara, IDN Times - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) telah mencapai usia ke-44 tahun. Dari berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) hingga kini berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Inalum kini sudah memproduksi 8 juta ton aluminium.
4 Februari lalu, Inalum mengabadikannya produksi ke-8 juta ton dalam momen seremoni. Pabrik Peleburan Aluminium Kuala Tanjung, Batubara.
Pada kesempatan, Direktur Pelaksana Inalum Oggy Achmad Kosasih menandatangani Aluminium Ingot yang ke-8 juta ton. Sebagai bentuk rasa syukur mereka juga memberi santunan kepada anak yatim.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh insan Inalum atas kerja kerasnya sehingga perusahaan ini mampu mencapai produksi aluminium yang hingga 8 juta ton. Selanjutnya di tahun 2020 mari kita terus bekerja keras dengan mengamalkan nilai-nilai Inalum yaitu Prospektif dan sesuai dengan tema HUT ke-44 Inalum yakni konsistensi dalam eksekusi dan kualitas,” ujar Oggy.
Senada dengan Oggy, Direktur Eksekutif Operasi dan Produksi Inalum, Rainaldy Harahap mengatakan, tantangan Inalum semakin besar. Apalagi pasar aluminium sedang menurun karena harga jual yang turun.
“Bahan baku sedang naik dan harga jual aluminium turun. Alhamdulillah tahun 2019 dapat kita lalui dengan baik dan Inalum masih mampu beroperasi dengan baik sehingga mampu mencapai produksi aluminium yang ke-8 juta ton, harapannya ke depannya kita mampu lebih meningkatkan produksi dengan melakukan efisiensi listrik dan bahan baku yang ada,” harap Rainaldy.
Sementara itu, Deputi Sekretaris Perusahaan Inalum, Mahyaruddin Ende mengungkapkan, Ianalum akan berupaya meningkatkan kapasitas produksinya. Selama ini per tahunnya Inalum memproduksi 250 ribu aluminium.
“Peningkatan produksi dengan proyek-proyek pengembangan yang ada, sehingga diharapkan Inalum mampu memenuhi kebutuhan Aluminium yang sangat besar di dalam negeri,” ujarnya.