Siti Muslihah, owner Kopi Tabo (tiga dari kanan) bersama Gubernur Sumut saat kunjungan ke Tapsel (Dok.Kopi Tabo)
Sementara itu Sri Lestari salah seorang warga di Sipirok mengatakan kehadiran pengusaha kopi seperti Kopi Tabo saling menguntungkan baik untuk dirinya sebagai pengepul maupun para petani. Sejak 2013 dia ikut menyuplai green been alias arabica ke Tabo.
"Saya jadi pengumpul kopinya, di setiap kecamatan punya agen. Mereka yang ngasih ke saya kemudian saya kirim ke Tabo. Selain arabica, ada robusta, kayu manis, cokelat, pokoknya hasil bumilah yang saya dapat dari petani," kata Sri kepada IDN Times, Minggu (13/6/2023) lalu.
Di bawahnya ada sekitar 50-60 petani yang menyalurkan hasil pertaniannya. "Kadang perminggu, tapi ada juga petani yang panennya per 2 minggu," beber perempuan 48 tahun ini.
Saat pandemik COVID-19 lalu diakuinya sempat kesulitan karena banyak petani yang tumbang. Akibatnya banyak petani yang gak bisa memproduksi kopi.
"Waktu itu pupuk juga mahal. Ada yang bertahan ada yang mati. Waktu itu saya juga sempat ngasih bantuan pupuk, misalnya dengan bayaran kopi dicicil. Sekarang sudah mulai banyak lagi yang menanam. Tergantung kondisi keuangannya. Makanya sangat perlu di-support petani-petani ini," katanya.
Sejauh ini upaya memerkenalkan Kopi Sipirok terus dilakukan. Termasuk oleh Pemerintah Kabupaten Tapsel. Kopi Sipirok pada 2018 lalu sudah mendapat pengakuan Indek Geografis (IG) dan mendapatkan sertifikat Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi (MPIG). Hal itu menambah semangat petani dan pengusaha kopi di Tapsel. Pada 2022 lalu, Kopi Arabika Sipirok juga jadi finalis kompetisi kopi terbaik Nusantara Jogja
Wakil Bupati Tapsel Rasyid Assaf Dongoran sebelumnya mengatakan Kopi Sipirok belum bisa dikatakan komoditas unggulan. Tapi masih diperjuangkan dan prosesnya panjang.
"Jika bercita-cita menetapkan Kopi Sipirok dan lainnya sebagai komoditas Unggulan, maka harus konsisten dan fokus mendukung hulu dan hilirnya secara sistematis dan multi years. Artinya anggaran tahunan ke pembangunan sisi hulu juga harus miliaran, sisi hilir harus miliaran juga dan harus konsisten tiap tahun," ujar Rasyid.