Kepala Cabang BRI Kacab Kabanjahe, Edi Yudiarto (dua kiri) ikut memanen jagung di Desa Limang, Karo (IDN Times/Arifin Al Alamudi)
Adri Muchtar perwakilan dari ID Food menjelaskan bahwa ID Food adalah BUMN Klaster Pangan, dulunya bernama RNI dan sekarang menjadi BUMN Pangan yang membawahi 16 anak perusahaan. ID Food bertanggungjawab dalam hal harian pangan, sedangkan untuk stok pengan ditangani Bulog. Dari lahirnya ID Food ini muncul lah program Makmur.
Makmur adalah singkatan dari Mari Kita Majukan Usaha Rakyat yang diinisiasi Menteri BUMN Erick Thohir bertujuan bagaimana Kementerian BUMN melalui sinergisitas memberikan manfaat dan dampak langsung dalam mendukung kemandirian petani. Program ini fokus untuk petani padi, jagung, tebu, kopi, dan lainnya.
Program Makmur ini, menurutnya, memiliki 5 filosofi. Pertama Pendampingan intensif pada petani, Kedua Berbudidaya pertanian berkelanjutan, ketiga melibatkan rantai pasok, yaitu ada 8 elemen.
Keempat, menggunakan atau didukung teknologi di semua tahapan dan kelima, target utamanya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
"Semua elemen berkontribusi. Ini semacam pekerjaan rumah yang diberikan Menteri BUMN untuk bekerja kelompok. ID Food jadi leader project ini. Harapan kita di sini bisa dimasukkan teknologi membantu panen," kata Andri.
"Harapan kami dari 5 filosofi ini semua bisa dilakukan. Kami ingin makmur ini bisa berjalan yaitu memakmurkan masyarakat menjadi aksi nyata bukan hanya konsep," tambahnya.
Adapun 8 elemen yang terlibat dalam program Makmur ini adalah Petani, offtaker yang dipimpin oleh ID Food, Pemda Setempat hingga penyuluh, Perbankan yang dipimpin oleh BRI, Pupuk dan Anti Hama dari Sam Hyang Seri, Teknologi Pertanian, Asuransi yang dipimpin oleh Jasindo, serta Perizinan dan Dokumentasi.
Harapannya dengan program Makmur ini hasil produksi petani menunjukkan peningkatan. Sebelum mengikuti program Makmur, hasil panen petani rata-rata hanya 6-8 ton jagung per hektare. Sedangkan pada panen perdana jagung program Makmur ini hasil panen mencapai 10 ton per hektare.
Menurut Adri, semua elemen tersebut harus bekerja sama apa kira-kira yang bisa didukung untuk meningkatkan produktivitas petani jagung. "Kami di sini hadir sebagai mitra. Apa yang dibutuhkan akan kami hadirkan. Apa rencana aksinya seperti apa petani jagung di sini," jelasnya.