Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi emas (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi emas (pexels.com/RDNE Stock project)

Intinya sih...

  • Harga emas dunia naik 1.6% dalam sepekan terakhir, dipengaruhi oleh faktor harga minyak mentah dan tensi geopolitik.

  • Di Kota Medan, harga emas alami penurunan menjelang tahun ajaran baru, dengan fenomena Ibu Rumah Tangga menjual emas untuk kebutuhan sekolah.

  • Pengamat menyarankan Ibu Rumah Tangga berinvestasi dalam bentuk emas batangan agar nilai harganya relatif terjaga dibandingkan dengan emas perhiasan.

Medan, IDN Times - Pengamat Ekonomi di Kota Medan, Benjamin Gunawan menyoroti dalam sepekan terakhir, harga emas dunia alami kenaikan. Namun dinamika ekonomi belakangan ini cukup atraktif dalam menciptakan fluktuasi harga emas, terutama di tanah air.

"Dari kisaran $3.300 per ons troy, naik di kisaran $3.355 per ons troy pada akhir pekan. Naik tipis sekitar 1.6 persen dalam hampir satu pekan terakhir. Sementara mata uang Rupiah dalam hampir seminggu terakhir alami penguatan. Di akhir pekan harga emas ditransaksikan di kisaran harga 16.215 per US Dolar," jelasnya kepada IDN Times, Minggu (13/7/2025).

1. Faktornya harga minyak mentah dunia yang mengikis ekspektasi kenaikan laju tekanan inflasi

ilustrasi tabungan emas (pexels.com/Alex P)

Dijelaskannya, harga emas saat ini bergerak stabil dengan kecenderungan alami penurunan yang dipicu oleh sejumlah faktor.

"Kalau berbicara harga emas dunia, tren yang naik dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti harga minyak mentah dunia yang mengikis ekspektasi kenaikan laju tekanan inflasi. Ditambah dengan tensi geopolitik yang naik turun sehingga potensial membuat kilau emas sangat volatile khususnya saat mendekati level $3.500 per ons troy," kata Benjamin.

Selain itu gerak Rupiah juga mempengaruhi harga emas. "Di mana pelemahan rupiah ditambah dengan kenaikan harga emas dunia memicu terjadinya kenaikan harga emas yang sangat agresif di tanah air. Dan akan semakin mahal jika diikuti dengan demand atau permintaan yang tinggi," jelasnya.

2. Fenomena di Kota Medan, Ibu Rumah Tangga menjual emas saat tahun ajaran baru

ilustrasi emas (pexels.com/RDNE Stock project)

Di Kota Medan sendiri, harga emas di akhir pekan alami penurunan. Harga emas melemah di kisaran Rp1,92 juta per gram dari tampilan harga dari salah satu butik emas. Penurunan harga emas jelang kenaikan kelas atau pergantian tahun ajaran baru memang kerap terjadi.

Sebab, uangnya digunakan untuk kebutuhan sekolah. "Ada fenomena di mana tabungan Ibu Rumah Tangga dalam bentuk emas dijual saat menjelang tahun ajaran baru," tuturnya.

3. Disarankan kepada IRT berinvestasi dalam bentuk emas batangan

Ilustrasi emas (freepik.com)

Dia menyarankan kepada Ibu Rumah Tangga yang kerap menjual emas untuk memenuhi kebutuhan sekolah.

"Kalau emas menjadi pilihan dalam berinvestasi, sebaiknya dalam bentuk emas batangan. Bukan dalam bentuk emas perhiasan. Agar nilai harga emasnya relatif terjaga dibandingkan emas perhiasan. Walaupun emas batangan kurang bisa untuk “dikonsumsi” sebagai perhiasan," pungkasnya.

Editorial Team