Usaha Stik Jamur Dapur Abi (IDN Times/Doni Hermawan)
Untuk memerluas pasar dan mengenalkan produknya, Suyanto juga rajin ikut pameran. Termasuk pameran yang digelar BRI.
"Syukur bisa diajak ikut pameran. Sejauh ini saya lihat BRI yang aktif melakukan pendampingan ke UMKM. Jadi berkembang wawasan. Banyak UMKM yang ikut. Jadi ada ide-ide baru. Sempat buat ide roti ketawa bahan jamur. Kalau buat produk ada rasa taste jamurnya. Masih berusaha nyari komposisi yang pas," kata Suyanto.
Suyanto tentunya tak asing dengan BRI yang sudah dikenalnya sejak dirinya masih duduk di bangku SMA. "Dulu kan gak aktif meski ada tabungan. Namun aktif nabungnya mulai 2012. Kita juga sudah ada QRIS-nya. Jadi setiap pameran bawa QRIS untuk alat bayar. Kalau nasabah luar kota biasanya transfer ke BRI," ucapnya.
Ke depan, Suyanto punya target jangka panjang agar stik jamur terus berinovasi demngan mengembangkan varian-varian rasa. Seperti cokelat, strawberi. "Anak-anak bisa mengonsumsi makanan ini karena sehat, gak pakai pengawet dan MSG. Ke depan pastinya pengin punya toko sendiri sebagai brand identitas kita. Walaupun onlinenya terus ditingkatkan," tambahnya.
Saat ini Suyanto tak mau cepat puas. Ia ingin meningkatkan penjualan online. Untuk itu ia ikut pelatihan digitalisasi dari Pemprov Sumut.
"Penjualan online sejauh ini kita gencarkan. Kita saat ini mulai fokus buat my ads, hingga nge-branding. Saya juga coba endorse selebgram di Kisaran, dia juga sekaligus jadi reseller," bebernya.
Sejauh ini UMKM terus tumbuh. Di Quarter 1 2023 ini dari data yang dipaparkan Direktur BRI Sunarso pada pertengahan Mei lalu, ekspektasi indeks bisnis UMKM 3 bulan mendatang tumbuh menjadi 131,9 persen.
"Pelaku UMKM tetap optimis aktivitas usahanya akan terus meningkat. Ditopang perayaan Idul Fitri, puncak panen raya tanaman bahan makanan dan cuaca yang mulai kondusif," kata Direktur Utama BRI Sunarso.
Untuk itu perlu ada dukungan terhadap UMKM dari berbagai pihak. Termasuk digelarnya pelatihan-pelatihan.