Tips Bikin Konten dan Bisnis dari Youtuber Medan Randy Raharja
Medan, IDN Times - Randy Raharja atau yang akrab disapa Raharja merupakan salah satu Creativepreneur asal Medan. Saat ini pria kelahiran 1991 tersebut sedang aktif di dunia sosial media dengan berbagi konten video atau vlog.
Di usia yang terbilang muda, Raharja berani menjalankan dunia sosial media untuk berbisnis dalam waktu yang cukup lama, sekitar 8 tahun. Jatuh bangun, tentu pernah dirasakan Raharja. Dari membuat konten bersama orang-orang terkenal tapi tak ada yang menonton pun sudah pernah dirasakannya.
Di awal membuat konten, Raharja lebih berfokus pada brand dan bisnis. Tapi seiring waktu berjalan, di satu tahun belakangan ini, ia memutuskan untuk mengimplementasikan ke dirinya sendiri.
"Nah, disitu aku mutusin mulai fokus memanfaatkan sosial media seperti YouTube dan Instagram. Kedua poin itu aku manfaatkan untuk memberikan manfaatkan ke society lah," ujar Raharja saat berbincang dengan IDN Times di Medan.
Seperti apa cerita Raharja? Berikut poin penting yang perlu diperhatikan untuk membuat konten yang bagus, bermanfaat dan payment yang menjanjikan!
1. Bukan masalah seberapa hebat kita bisa buat platform
Tips pertama dari Randy adalah bukan soal seberapa hebat platform yang dibuat. Dulunya Randy berpikir bisa buat konten bareng artis terkenal atau aku berada di platform yang fancy.
"I do that even, spend money to get that situation. Tapi hasilnya nol. Bagaimana pada akhirnya aku give back to myself. Ketika aku liat, oh ini potensi diriku. Dan aku ngelakuin sesuatu yang lebih casual lebih ke daily activity dan itu akhirnya lebih bisa diterima oleh banyak orang."
"Sama ketika dulu aku buat bisnis aku coba buat bisnis menggunakan modal besar dan sebagainya, di situ pola pikirku. Aku beranggapan aku punya pengalaman kreatif, aku punya modal aku go on with it. Akhirnya gagal. Karena apa yang dibeli orang, apa yang dicari orang adalah sesuatu yang bisa kita ceritakan. Kadang bukan soal seberapa banyak kita bisa menunjukkan yang kita punya, kehebatan-kehebatan kita. Bukan itu sih.
Karena klaim mau cerita gitu, ada ratusan ribu orang di atas kita lagi dan itu gak akan selesai. Nah yang paling penting itu adalah ketika kita berhasil membuat satu hal tercerita dengan baik."