Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang perempuan mengetik cerita (pexels.com/Ekaterina Bolovtsova)

Medan, IDN Times- Berinvestasi pada pasar saham masih menjadi tren bagi para investor millennial. Setelah membuka rekening saham di perusahaan sekuritas dan menyetorkan dana deposit di bank tempat membuka yang disebut sebagai Rekening Dana Nasabah (RDN), investor dapat langsung memulai bertransaksi saham.

Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Pintor Nasution mengatakan ada dua strategi investasi yang bisa dipilih oleh investor di pasar modal, yaitu strategi fundamental dan strategi teknikal.

"Tetapi sebelum memilih salah satu atau kedua strategi ini, sebaiknya setiap investor harus membekali diri dengan ilmu pasar modal dan mengetahui profil risiko masing-masing. Hal ini bisa dilakukan dengan menjawab sejumlah pertanyaan untuk mengindentifikasi profil risiko," ujarnya, Selasa (14/6/2022).

"Pertanyaan ini biasanya diberikan saat investor mengisi formulir  pembukaan rekening efek di perusahaan sekuritas. Ada tiga tipe profil risiko, yaitu konservatif, moderat dan agresif," tambahnya.

1. Tipe konservatif

ilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pintor menjelaskan tipe konservatif adalah tipe investor yang tidak terlalu berani mengambil risiko, atau memiliki toleransi risiko yang paling rendah. Investor jenis ini biasanya tidak bersedia mengalami kerugian di atas 20 persen dari modal investasi.

"Karena tidak berani menerima risiko yang besar, investor konservatif harus bersedia mendapatkan keuntungan investasi yang relatif lebih rendah di kisaran 7 - 10 persen," ujarnya. 

2. Tipe moderat

Editorial Team

Tonton lebih seru di