Shipper Kembangkan Layanan Logistik dan Gudang Digital Pintar di Medan

Medan, IDN Times-Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi mengungkapkan, dari data tahun lalu ada 1,1 juta unit UMKM di Sumut yang terdiri dari usaha mikro sebanyak 1 juta unit, usaha kecil 99.753 unit, dan usaha menengah 15.960 unit. UMKM berjasa menyerap tenaga kerja sebanyak 2,6 juta orang.
Tingginya peran UMKM dalam meningkatkan perekonomian di Sumut menjadi perhatian Shipper. Mereka pun mengembangkan layanan inovasi teknologi logistik dan gudang digital terintegerasi di Medan. Hal ini diharapkan membantu UMKM naik kelas mengatasi kendala rantai pasok dan pemasaran digital yang mereka hadapi.
1. Gudang Shipper di Medan memproses 5 ribuan order per bulan
Dari Laporan Perekonomian Provinsi Sumatera Utara Agustus 2022 yang dirilis oleh Bank Indonesia, meskipun terus menunjukkan pertumbuhan perekonomian yang semakin baik, Sumatra Utara masih dibayangi inflasi yang pada triwulan II-2022 mencapai 5,61 persen (yoy). Bank Indonesia mencatat bahwa dorongan Pemerintah Daerah dalam memastikan jalur distribusi dan rantai pasok yang lebih efisien dapat menjadi faktor pendorong akselerasi pemulihan ekonomi Sumut.
“Produk-produk UMKM Sumatera Utara berpotensi tinggi untuk dikenal nasional maupun global. Produk makanan dan kosmetik saat ini menjadi sektor pengguna layanan Shipper terbanyak di Medan. Dengan semangat “Teman Kamu Berjuang”, Shipper ingin memacu kinerja UMKM Sumatera Utara, yang menjadi penopang perekonomian daerah, dengan pemberdayaan dan layanan distribusi logistik dan gudang terintegrasi yang aman dan lancar untuk mempercepat mereka naik kelas," kata AVP External Affairs Shipper, Even Alex Chandra, pada keterangan persnya di Medan, Selasa (27/9/2022).
Gudang Shipper di Medan memiliki total kapasitas lebih dari 4.000 meter persegi dan memproses sekitar lebih dari 5.000 order per bulan. Shipper juga melayani puluhan UMKM lainnya di Sumut, termasuk merek-merek besar seperti Gree dan Kopi Kenangan.
Shipper turut mendukung kebangkitan UMKM lokal Sumut yang menjadi prioritas pemerintah daerah dengan mendorong UMKM Go Nasional dan Go Global melalui digitalisasi. UMKM binaan Shipper, akan mendapatkan berbagai edukasi dan kesempatan agar bisa terus beradaptasi dengan ekosistem digital baik dalam produksi, pemasaran, pergudangan dan logistik, transaksi hingga laporan keuangan dapat lebih bertahan sehingga berpotensi untuk memperluas pasar.
2. UMKM Sumut bisa memperluas pasar dalam negeri
Untuk itu Alex mengatakan, agar UMKM Sumut dapat lebih memperluas pasarnya di dalam negeri, Shipper juga mendorong perdagangan antar daerah antar provinsi. "Kita memperlancar arus perdagangan dalam negeri dengan pemerataan distribusi layanan logistik dan gudang digital pintar terintegrasi di 35 kota yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Alex.
Shipper mengembangkan inovasi teknologi dengan membantu perusahaan logistik pihak ketiga (3PL) dalam mengelola pesanan, termasuk mengoptimalkan rute pengiriman dan mengemasnya bersama pesanan yang akan dikirim ke tujuan yang sama. Upaya ini untuk mengefisiensikan biaya logistik antar kepulauan yang tinggi serta mengurangi ketidakseimbangan distribusi barang akibat belum terintegrasinya konektivitas jaringan logistik nasional. Menurut catatan Shipper, UKM yang menggunakan teknologi Shipper dapat menghemat hingga 20 persen biaya pengiriman.
3. Berbagai layanan pergudangan Shipper
Layanan pergudangan Shipper mengintegrasikan pengelolaan gudang, inventori stok, pengelolaan toko online, penjualan, pengiriman, hingga laporan tracking barang secara realtime hanya dengan satu aplikasi. Hingga saat ini, Shipper telah membantu lebih dari 35 ribu penjual online dan ratusan perusahaan berskala besar di berbagai industri.
Shipper berupaya mendekatkan lokasi barang UMKM ke lokasi pasarnya melalui pengelolaan lebih dari 300 gudang pintar yang tersebar di 35 kota di seluruh Indonesia dengan total 500.000 m2. Lima gudang di antaranya yang berlokasi di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi bahkan telah menerapkan standar halal.
Berkat upaya dan komitmen perusahaan dalam menghadirkan inovasi untuk menyatukan infrastruktur logistik Indonesia yang terfragmentasi, Fast Company menobatkan Shipper ke dalam daftar perusahaan paling inovatif di dunia tahun 2022 (The World’s Most Innovative Companies) dan meraih peringkat pertama untuk perusahaan paling inovatif se-Asia Pasifik (The Most Innovative Asia-Pacific Companies).
Sejak hadir pada 2017, Shipper juga melakukan pemberdayaan komprehensif melalui pelatihan (manajemen bisnis, literasi keuangan, daya saing ekspor, digitalisasi dan topik kewirausahaan lainnya), pendampingan, dan promosi untuk UMKM tidak hanya di kota besar namun hingga ke daerah.