Produk Circle Conrodia Coffee (instagram/circleconcordiacoffeec3)
Cerita C3 itu berawal dari pertemuan Niko dengan petani kopi di Lumban Julu, Toba. Sementara Fandy bertemu dengan petani Kopi di Sigulok, Humbang Hasundutan dan Sumbul, Dairi. Mereka akhirnya meyakinkan diri mengolah biji kopi ini dan memasarkannya.
Di sebuah rumah kecil di Jalan Sembada III Nomor 19 Medan mereka menjadikannya tempat roasting. Mereka kemudian menjemur kopi hingga pascapanen.
Bahkan awalnya C3 dibuat untuk teman-teman dan bisa membayar seikhlasnya. Mereka lalu menamakannya Lingkaran Keseimbangan Kopi. Bermodalnya belajar otodidak me-roasting kopi, dan bergabung dengan komunitas KOPI Nusantara, mereka terus menambah ilmu hingga akhirnya kopi mereka diperjual belikan. Didampingi BRI, mereka juga mendapat pengetahuan soal e-Commerce hingga memasarkan produknya di sana.
C3 sendiri awalnya hanya fokus pada penjualan biji kopi ke warung kopi, kemudian memberanikan diri membuka coffee shop sendiri pada 2020. Saat covid-19, mereka sempat mengalami penurunan penjualan.
Saat itu pertemuan dengan pihak BRI yang kemudian berdiskusi dengan Fandy bersama owner lainnya Niko Fransisco Silalahi. Mereka akhirnya mendapat pendampingan sebagai peserta UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR yang rutin digelar setiap tahun sejak 2019 hingga masuk 500 UMKM terbaik yang masuk dalam UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021.
Untuk tahun ini, Fandy mengatakan C3 akan coba tetap berpartisipasi. Ini penting untuk menjaga semangat berkompetisi dan sekaligus mengenalkan diri ke pasar.
"Sebenernya tetap harus di lakukan semua ajang yang ada saat ini dari berbagai instansi maupun lembaga. Tapi mungkin kami sendiri lebih dari segi penilaian dalam berkompetisi, cara penilaian sepertinya tidak hanya harus dari visual atau kemajuan dari satu usaha tertentu, tapi lebih ke bagaimana usaha itu bisa terbangun, apa saja yang telah dilakukan, karena setiap orang berusaha punya privilege tertentu di angka modal ataupun jaringan, mereka mungkin lebih gampang berinovasi kedepannya," jelasnya.
"Tapi bagi beberapa orang yang punya ide besar dengan beberapa kekurangan lainnya melakukan semua cara untuk mengerjakan idenya dan itu butuh pertarungan yang besar untuk bisa menghadapi usaha lainnya yang punya privilege itu," tambahnya.
Menurutnya ada keuntungan untuk terus berpartisipasi di ajang tersebut. Mereka bisa terus berkompetisi dengan yang lainnya.
"Semoga kami bisa terus maju, dan dapat diakui secara data, bisa dibilang untuk portofolio ke depannya," pungkasnya.
Sementara itu Arifin salah satu konsumen yang pernah mencicipi C3 yakin produk kopi ini bisa bertahan di tengah persaingan. "Menurut saya kopi mereka bisa bersaing di pasar lokal, maupun luar. Semoga mereka bisa terus eksis dan berkembang," pungkasnya.