Scam dan Spam Marak, IM3 Luncurkan Program SATSPAM di Medan

24 Agu 2025, 19:04 WIB

Indah Permata Sari

IM3 luncurkan program SATSPAM di Medan, Minggu (24/8/2025) (dok.Indosat)

Intinya sih...

Peluncuran di momen Car Free Day dengan parade SATSPAM di Jalan Jenderal Ahmad Yani Medan
Mengedukasi publik tentang bahaya scam dan spam
Menyaring otomatis Nomor MODUS

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times- Penipuan yang kerap terjadi dan mengintai lewat telepon selular menjadi perhatian Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH). Untuk mengantisipasi Scam dan Spam, IM3 meluncurkan SATSPAM (Satuan Anti Scam dan Spam).

Program ini diluncurkan IM3 untuk melindungi masyarakat dari maraknya penipuan digital yang kian meresahkan di Medan, Minggu (24/8/2025).

“Di momen kemerdekaan Indonesia ke-80 ini, IM3 mempersembahkan SATSPAM sebagai langkah nyata untuk merdeka dari ancaman scam dan spam. Lebih dari sekadar fitur, SATSPAM adalah standar baru keamanan digital di industri telekomunikasi. Didukung teknologi AIvolusi5G, SATSPAM hadir responsif, adaptif, dan relevan. Kami ingin masyarakat Medan hingga seluruh Sumatra merasa lebih tenang dalam memanfaatkan teknologi sebagai jalan tumbuh dan berkembang," kata Agus Sulistio, EVP Head of Circle Sumatra Indosat Ooredoo Hutchison.

1. Peluncuran di momen Car Free Day

IM3 luncurkan program SATSPAM di Medan, Minggu (24/8/2025) (dok.Indosat)

Sebagai momentum peluncuran, IM3 menggelar Parade SATSPAM di sepanjang Jalan Jenderal Ahmad Yani Medan bersama ratusan “pasukan kuning” saat momen Car Free Day. Ini menjadi simbol nyata gerakan #NomorModusNoMore. Aksi ini sekaligus mengedukasi publik tentang bahaya scam dan spam serta memperkenalkan cara kerja SATSPAM sebagai solusi perlindungan digital yang mudah diakses semua orang.

VP-Head of Sales Northern Sumatera Pramana Kawas Tarigan mengatakan diketahui Data Global Anti-Scam Alliance (GASA) menunjukkan, 65 persen masyarakat Indonesia menerima serangan scam atau spam setiap minggunya—mulai dari phishing, tawaran kerja palsu, hingga investasi bodong.

"Menjawab keresahan tersebut, IM3 menghadirkan SATSPAM sebagai perlindungan digital otomatis yang terintegrasi langsung dalam jaringan, sehingga menjangkau seluruh pelanggan di Indonesia tanpa ribet," kata Pramana.

2. Menyaring otomatis Nomor MODUS

IM3 luncurkan program SATSPAM di Medan, Minggu (24/8/2025) (dok.Indosat)

VP-Head of Mass Retail Growth Sumatera Rudi Jasper mengatakan fitur SATSPAM aktif otomatis ketika pelanggan menggunakan layanan IM3 dengan paket data aktif. Sistem ini bekerja real-time untuk mengenali, menyaring, dan memberi peringatan terhadap potensi penipuan melalui SMS maupun panggilan telepon dari nomor mencurigakan.

"Pelanggan pun tak perlu repot-repot lagi menanggapi pesan atau telepon yang berisiko," kata Rudi.

3. Dua jenis perlindungan SATSPAM

IM3 luncurkan program SATSPAM di Medan, Minggu (24/8/2025) (dok.Indosat)

Sementara VP Head of Branding & Markerting Communication Sumatera Sembodo Budiharto mengatakan, pelanggan dapat berkontribusi langsung dengan melaporkan nomor mencurigakan melalui aplikasi myIM3, sehingga ekosistem perlindungan digital ini semakin kuat dan kolaboratif.

Ada dua lapisan perlindungan SATSPAM yakni SATSPAM BASIC dan SATSPAM Plus. Untuk basic, aktif otomatis bagi seluruh pelanggan IM3 Prabayar dengan paket data aktif. Program ini memberikan deteksi dasar terhadap SMS dan panggilan mencurigakan. SATSPAM aktif sejak aktivasi kartu perdana IM3 Rp35.000.

Sementara SATSPAM+ memberi proteksi lebih cerdas dengan kemampuan mengenali jenis panggilan (spam, scam, nomor terpercaya). Tersedia untuk pelanggan IM3 Prabayar dengan paket internet minimal Rp50.000 serta pelanggan Pascabayar IM3 Platinum. Untuk plus, ada eteksi tautan berbahaya di SMS secara real-time dan laporan keamanan mingguan via aplikasi myIM3.

Sebagai bagian dari kampanye, IM3 berkolaborasi dengan Najwa Shihab, jurnalis senior sekaligus figur publik yang dipercaya berbagai kalangan. Melalui kerjasama ini, IM3 menegaskan bahwa scam bukan sekadar gangguan, melainkan bentuk kejahatan modern yang harus dilawan dengan edukasi, literasi digital, dan proteksi yang inklusif.