Ratusan Ton Durian Medan Diekspor ke Malaysia, Singapura hingga China

Syarif mengatakan, PT Agro Semesta Utama sebelumnya telah memulai pengolahan dengan pabrik pertama di Galang. Sampai akhirnya mereka menemukan pelanggan kakap yang memungkinkan membuat pabrik lebih besar.

"Kami memulai usaha ini awalnya pada 2014. Berawal dari home industri. Lalu kami mulai ekspor tahun 2018. Hingga saat ini jumlah karyawan yang terlibat antara 150 sampai 200 orang.  Ada buyers yang telah sepakat menjalin kontrak, makanya untuk merealisasikan itu kita memperbesar kapasitas produksi. Kita targetkan bisa penuhi produksi 250 sampai 300 ton tiap bulan,” ujar pria kelahiran 4 Agustus 1997 itu.

Mereka juga ingin memperluas pasar hingga ke Hongkong dan Eropa. "Saat ini memang masih tiga negara tujuan ekspor, tapi ke depan kita menyasar ke pasar Eropa dan berkeinginan memproduksi produk olahan juga dan ingin ke perkebunannya juga,” kata Syarif.

Lantas dari mana Syarif memperoleh duriannya? Syarif mengatakan mendapatkan durian berkualitas dari para petani di Sumatra Utara. Sejumlah daerah menjadi pemasok komoditas durian seperti daerah Sidikalang, Sibolga, Nias, Tapanuli Selatan, dan Langkat. Selama hampir 4 tahun menjadi pabrik ekspor, rasa durian khas Medan dengan rasa manis dan pahit justru diminati warga Asia.

 “Selama ini kami mengambil buah durian dari sejumlah Pulau Sumatera. Untuk menjaga permintaan konsumen itu bisa kita simpan di freezer karena ketahanan produk bisa bertahan sampai satu tahun,” kata Syarif.

Dari amatan IDN Times, pengolahan durian harus dengan steril. Ada beberapa tahap yang dilalui. Mulai dari pemilihan durian, pengupasan dengan mesin hingga mensterilkannya dan menaruhnya di pendingin sebelum akhirnya dikemas.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Deli Serdang, Tengku M Zaki Aufa mengapresiasi kehadiran pabrik olahan daging durian beku di daerahnya. Ini tentu menjadi rangsangan bagi home industry lainnya untuk meningkatkan produknya benar-benar layak ekspor.
 
“Ke depan bagaimana pemerintah bisa melahirkan usaha-usaha lain bisa naik kelas ekspor. Kita ketahui potensi komoditas Deli Serdang cukup besar, tinggal kemauan pada masyarakatnya,” ujar Zaki.
 
Zaki berharap kehadiran ekspor durian ini berdampak pada motivasi para pelaku usaha lainnya untuk menggeliatkan kembali roda perekonomian yang terdampak akibat pandemi Covid -19. Termasuk bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) provinsi ataupun kabupaten.

“Saya berharap kehadiran ini bisa membuka kembali lapangan pekerjaan. Karena pandemi Covid -19 tidak menjadi alasan bagi para pelaku usaha untuk kembali menggeliatkan roda perekonomian,” harapnya.