Dalam jangka pendek, kata Pintor, pergerakan harga saham berpotensi mengalami fluktuasi setiap waktu, baik menguat atau melemah seketika. Hal ini bergantung pada mekanisme pasar seperti hukum permintaan penawaran suatu saham, serta kondisi eksternal seperti makro ekonomi, stabilitas politik, lingkungan dan keamanan.
Itu sebabnya, investor saham yang tujuan investasinya jangka pendek, perlu memantau harga saham setiap waktu untuk meminimalisir risiko. Sedangkan jika investor memiliki tujuan investasi untuk jangka panjang, maka investor bisa mengabaikan fluktuasi harga saham yang diakibatkan oleh sentimen pasar atau faktor eksternal yang sifatnya tidak permanen.
"Investor jangka panjang yang memiliki tujuan investasi di atas lima tahun, bisa menitikberatkan pada kinerja perusahaan yang sahamnya ia miliki. Adapun, strategi investasi dengan mengacu pada kinerja perusahaan disebut juga dengan strategi fundamental," ujarnya.
Artinya, investor mengacu pada kekuatan finansial perusahaan. Jika kinerja keuangannya baik, maka saham perusahaan dalam jangka panjang akan berpeluang bergerak naik, sejalan dengan perkembangan kinerja perusahaan yang semakin membaik. Dasar pemilihan saham bagi investor fundamental adalah laporan keuangan perusahaan dan proyeksi kinerja di masa depan yang dibuat para analis saham.