Taplak meja sulam pita Jasmine Handycraft (IDN Times/Yurika Febrianti)
Sejak duduk kelas 6 sekolah dasar (SD) Etty sudah mulai menjahit, menyukai sulam menyulam berkat orangtuanya yang seorang guru keterampilan. Etty sendiri merupakan guru matematika, yang sudah mengajar 12 tahun.
Tahun 2005 Etty mengawali usahanya lewat kain flanel dengan membuat berbagai kreativitas seperti tas, tutup toples dan lainnya. Bahkan sudah mengirim hasil seninya itu keluar daerah.
“Belum sulam menyulam, booming-nya dulu flanel buat toples, tas, buat semualah. Itu 2005 saya sudah mulai mengirim keluar daerah tapi masih kawasan Sumatra Utara. Lama kelamaan kalau namanya booming pasti selesai (bertahan sementara). Saya searching (memperoleh informasi), sepertinya di Sumatra Utara itu belum ada nampak sulam pita. Saya coba mulanya jual ke kerabat dulu, kemudian pakai online penjualan. Akhinya saya dapat pasar,” kata Etty.