Kisah Siti Muslihah Bangun Kopi Tabo, Dari Sipirok Kini Sampai Inggris

Berawal dari pekerjaannya sebagai karyawan perkebunan yang berpusat di Jakarta, Siti Muslihah diutus ke Tapanuli Selatan. Di sini dia ditugaskan mengurus perkebunan kopi.
Kopi Sipirok menjadi varietas andalan di daerah ini. Setiap hari bersentuhan dengan Kopi Sipirok, perempuan asal Sragen, Jawa Tengah ini melihat potensi yang besar untuk pengembangan bisnis kopi dengan cara berbeda. Maka, ia resign dari pekerjaannya dan bersama sang suami Bambang mendirikan Kopi Tabo satu dekade lalu di daerah Sumuran, Kelurahan Baringin, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Tabo diambil dari bahasa Mandailing yang berarti enak. Hingga kini Tabo berhasil mencuri perhatian pasar kopi di tanah air.
"Tahun 2013 saya resign dari perusahaan dan melihat potensi kopi yang ada di Tapsel, khususnya di Sipirok. Itu kan potensinya luar biasa. Cuma kan selama ini gak diolah matang, di-roasting gitu. Akhirnya kita punya inisiatif membuatnya jadi kopi bubuk untuk dipasarkan," kata Siti mengawali cerita saat dihubungi IDN Times, Jumat (9/6/2023).
1. Bermitra dan membina para petani di enam kecamatan
Menurut Siti, sejak dulu Kopi Sipirok memang diminati, tapi dia melihat kurang diolah dengan maksimal.
"Dulu kopi Sipirok hanya untuk dijual tidak dikonsumsi. Mindset orang di sini dulu itu untuk peledak bom, mesiu. Jadi gak ada yang mengolah, jadi Tabolah yang pertama merintis," kata perempuan berusia 46 tahun ini.
Siti mengatakan, Tabo lalu mengolah kopi sipirok menjadi arabica. Untuk modal awalnya dia meminjam modal dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). "Modalnya dari BRI pinjaman KUR, lalu meningkat dari unit sampai ke cabang," tambah perempuan tamatan salah satu SMA di Pekanbaru ini.
Awalnya Siti dibantu 2 orang pekerja. Kini mereka sudah bermitra dan membina para petani di enam kecamatan di Tapsel yakni Angkola timur, Aek Bilah, Arse, Marancar, Saipar Dolok Hole dan Sipirok hingga Kopi Tabo menjadi klaster usaha.
"Ada 6 kecamatan, kita semua punya mitra binaan yang bisa memasok kopi ke kita," kata Siti.
Para petani lebih dulu diajari bagaimana membudidayakan kopi dengan baik dari proses pembibitan hingga panen.