Bau daging yang dibakar di atas bara itu sangat khas. Seorang pria mengibaskan kipas berbahan anyaman bambu itu. Sebentar saja, dia lalu mengambil beberapa tusuk daging ayam itu untuk dicelupkan ke sebuah periuk berisi kuah kecoklatan. Digabungkan dengan beberapa potong lontong. Taburan bawang goreng menjadi penutup yang sempurna sebelum hidangan itu sampai ke tangan pelanggan.
Sate Padang Barokah itu sudah 21 tahun ada di Kota Medan. Lokasinya di pinggir Jalan Letjen Suprapto, tepat di seberang PTPN 4. Bermodal gerobak bertuliskan YBM BRI, sate itu cukup diminati. Hanya menyediakan satu meja dan beberapa kursi, rata-rata pembeli datang untuk membawanya pulang.
Azis, nama pria tersebut. Dia bukan pemilik Sate Padang berlabel Barokah itu. Dia adalah pekerja yang sejak enam tahun terakhir membantu menjajakan Sate Padang ini. "Saya sejak 2017 kerja di sini bantu-bantu," kata Azis kepada IDN Times.