Kisah Berman, Hobi Tanam Bonsai Hingga Raup Keuntungan Puluhan Juta

06 Mar 2022, 09:09 WIB

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Medan, IDN Times- "Seperti rezeki harimau, dari bisnis bonsai saya bisa beli rumah dan mobil". Ungkapan itulah yang menjadi penyemangat Berman Sianturi (59), salah seorang pelaku UMKM di bidang tanaman dalam melakukan bisnis tanaman hias berjenis Bonsai di Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Sumatra Utara.

Sejak 29 tahun lalu, Berman memulai bisnis tanaman hias. Fokusnya hanya satu, tanaman Bonsai. Hal itu dilakukannya karena melihat peluang keuntungan yang besar. Untuk satu tanaman Bonsai, ia biasanya menjual dengan harga Rp7 juta dengan usia lima tahun.

"Budidaya Bonsai ini sudah saya mulai sejak usia 30 tahun lalu. Dari hobi, kemudian ada yang pesan, jadi tergiur tanam Bonsai ini," katanya saat ditemui IDN Times di di kebunnya, Sabtu, (5/3/2022).

1. Dalam proses merawat Bonsai, Berman dilatih kesabaran dan ketekunan

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Berman pun menjelaskan, Bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua.

Adapun jenis tanaman yang bisa dikerdilkan menjadi Bonsaia adalah Boksus, Pohon Lohan, Serut, dan Beringin.

Dalam proses merawatnya, Berman mengaku dirinya dilatih kesabaran dan ketekunan.

"Karna gak ada istilah satu tahun, harus lima tahun ke atas. Jadi yang merawat harus sabar," ujarnya.

2. Bagi yang berminat menjadikan bonsai sebagai usaha, harus mengkerdilkan tanaman dalam jumlah banyak

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Dikatakan Berman, bagi yang berminat menjadikan bonsai sebagai usaha, harus mengerdilkan tanaman dalam jumlah banyak agar tidak rugi pada waktu dan biaya perawatan.

"Tanaman ini menunggunya lama, lima sampai sepuluh tahun, sehingga harus dibentuk dalam jumlah banyak. Kalau hanya satu dan dua pohon saja, sudah pasti rugi di waktu," tuturnya.

3. Bonsai yang berusia 21 tahun dibanderol Rp25 juta

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Berman mengaku Bonsai yang ditanam ada yang berusia 21 tahun, sama dengan anaknya. Jika dijual, katanya, Bonsai tersebut dibanderol Rp25 juta. Bahkan ada juga yang dihargai Rp1,3 miliar.

"Kita punya grup persatuan penggemar bonsai Indonesia, dari Sabang-Merauke. Di grup itu, ada yang jual Bonsai harga Rp1,3 miliar," ucap Berman.

Ia menyampaikan, jenis tanaman Bonsai jika usianya semakin tua akan semakin mahal. "Merawatnya pun sebenarnya cukup istimewa dibanding tanaman lain. Pupuknya beda dan dirawat seperti manusia. Semakin tua, semakin mahal," tuturnya.

4. Bukan sekadar hobi tapi bisa menghasilkan uang

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Dalam bisnis tanaman Bonsai ini, Berman mengatakan, hasilnya sama dengan rezeki jumlah besar yang datang secara mendadak, namun tidak bisa diharapkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan anak-anaknya.

"Seperti rezeki harimau, dari bisnis Bonsai saya bisa beli rumah dan mobil. Tapi untuk dapur dan menyekolahkan anak tidak bisa," ujarnya seraya tertawa.

Sebagai pelaku usaha tanaman Bonsai, Berman mengaku tidak ingin berjalan sendirian. Untuk itu, ia aktif memberikan pengetahuan dan perawatan tanaman Bonsai kepada para pemuda-pemuda di kawasan rumahnya.

"Kita harus mendidik orang, kalau gak ada orang yang meneruskan, saya merasa gagal. Banyak anak sekitar yang belajar ke sini. Saya buat kelompok sejak lima tahun lalu. Saya ingin imu menanam Bonsai jangan disimpan. Karena ini bukan sekadar hobi tapi bisa menghasilkan uang," ungkapnya.