ilustrasi pembayaran online (istockphoto.com/Passakorn Prothein)
SVP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari menjelaskan berbagai temuan menarik dalam laporan ini mulai dari pemerataan adopsi Paylater ke berbagai wilayah hingga kepuasan pengguna dari lintas generasi, semua ini menjadi penguat optimisme kami terhadap geliat industri Paylater ke depan.
"Semoga kolaborasi strategis kami dengan Katadata Insight Center ini dapat menjadi acuan yang bermanfaat bagi seluruh stakeholder, bukan hanya pelaku industri namun juga regulator, untuk bersama-sama mendorong kemajuan Paylater di Indonesia. Kredivo pun senantiasa berinovasi agar Paylater dapat terus menjadi pembuka akses layanan keuangan bagi masyarakat sekaligus metode pembayaran pilihan baik di merchant online maupun offline,” ujarnya.
Executive Director Katadata Insight Center, Adek Media Roza, Ph.D. menjelaskan selama 2023, transaksi Paylater secara offline mencapai puncak pada kuartal empat, yaitu sebesar 44% dari total seluruh transaksi. Peningkatan ini bertepatan dengan libur akhir tahun dan banyaknya promo dari berbagai merchant yang mendorong aktivitas belanja konsumen.
"Bahkan, kota-kota tier 2 dan 3 mendominasi jumlah transaksi Paylater di merchant offline dengan jumlah persentase sebesar 53,1% dibandingkan dengan kota-kota tier 1. Berbagai data ini memperlihatkan Paylater yang semakin merata penetrasinya sebagai metode pembayaran pilihan konsumen di berbagai wilayah,” ungkapnya.
Adopsi Paylater pada transaksi offline menjadi pilihan bagi masyarakat di tier 2 dan 3 untuk dapat tetap berbelanja menggunakan Paylater tanpa hambatan infrastruktur digital dan tingginya ongkos kirim. Kondisi ini menjadi peluang bagi merchant offline dan penyedia layanan Paylater untuk memperbanyak kerja sama dalam mengintegrasikan layanan keuangan kredit digital.
Di sisi lain, transaksi Paylater secara online tetap didominasi oleh kota di tier 1 dengan kontribusi sebesar 50,5% terhadap total transaksi di seluruh kota tier 1, 2, dan 3. Penggunaan Paylater di merchant online juga tetap merata sepanjang tahun, dengan persentase berkisar antara 22,9% hingga 26,7% per kuartal, didorong oleh promo e-commerce pada setiap tanggal kembar. Sepuluh tanggal transaksi online tertinggi terjadi pada tanggal kembar, dengan puncak tertinggi pada 12 Desember, yang mencatat jumlah transaksi online 2,11 kali lebih tinggi dari rata-rata harian.