Wamen I BUMN, Pahala Nugraha Mansury saat mengunjungi pabrik peleburan aluminium di Kualatanjung, Batubara (Dok.IDN Times/istimewa)
Direktur Pengembangan Usaha PT Inalum, Dilo Seno Widagdo menyebut berbagai inovasi dan terobosan dilakukan Inalum demi pemenuhan kebutuhan aluminium nasional. Menurut Dilo, saat ini supply demand dari aluminium nasional di Indonesia masih belum bisa dipenuhi secara maksimal oleh Inalum.
Oleh karena itu, butuh beberapa langkah strategis baik dalam hal infrastruktur maupun dalam hal ketersediaan energi untuk bisa mewujudkan hal tersebut.
“Industri aluminium nasional saat ini masih sangat potensial dan terlihat dari supply-demand yang masih ada gap besar. Oleh karena itu inovasi dari pengembangan usaha Inalum mutlak diperlukan. Contohnya, saat ini kami dalam proses peningkatan produksi yaitu baik dengan optimalisasi smelter Kuala Tanjung, Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi, ataupun Pembangunan Aluminium Remelt IAA. Namun itu belum cukup karena untuk mengembangkan smelter aluminium yang lebih besar dan berproduksi maksimal, perusahaan perlu mendorong ketersediaan energi yang lebih continue dan sustanable. Langkah ketersediaan energi tersebut sedang kami jajaki untuk berkolaborasi dengan PT PLN (Persero),” ujar Dilo.