Ramli juga mengingatkan supaya importir, distributor,agen hingg pedagang supaya tidak melakukan persekongkolan harga. Kondisi ini akan memicu kenaikan harga yang lebih tinggi lagi.
"(Saat ini) Belum ada, tapi akan telisik se-Indonesia di masing-masing wilayah oleh KPPU. Kita mau lihat juga alur pendistribusian harga. Apa ada persengkongkolan harga atau tidak. Diharapakan terhadap importir lain tidak mempermaikan harga dan pasokan. Kemudian, para distributor dibawah importir tidak melakukan kesepakatan-kesepakan harga (persengkongkolan) dan pasokan atau menahan pasokan," jelas Ramli.
KPPU tengah melakukan penelusuran harga dari tingkat importir hingga pedagang di pasar. Ramli mengatakan untuk mengetahui ada atau tidak persengkongkolan terhadap harga jual kacang kedelai tersebut.
"Kita telusuri sama distributor dibawah importir. Karena harga di gudang Rp8.550 per kilogram. dugaannya (persengkongkolan) gimana harga distributor. ini perlu kita cek. Tapi, jauh kali beda harga di gudang sama di pasar. Nanti kita cek distributor. Makanya saya bilang jagan main harga dan pasokan para distributor," tegas Ramli.
Untuk memenuhi pasokan kacang kedelai dan menjaga harga tetap stabil, KPPU menyarankan kepada Pemerintah Provinsi Sumut dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk memproduksi pertanian kacang kedelai.
Sebelumnya Kementerian Perdagangan mencatat faktor utama penyebab kenaikan harga kedelai dunia adalah lonjakan permintaan kedelai dari China kepada AS selaku eksportir kedelai terbesar dunia. Pada Desember 2020 permintaan kedelai China naik dua kali lipat, yaitu dari 15 juta ton menjadi 30 juta ton.
Hal ini mengakibatkan berkurangnya kontainer di beberapa pelabuhan AS seperti di Los Angeles, Long Beach, dan Savannah sehingga terjadi hambatan pasokan terhadap negara importir kedelai lain termasuk Indonesia.