Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi frozen food (freepik.com/freepik)

Frozen food jadi salah satu peluang bisnis kuliner yang terus tumbuh. Praktis, tahan lama, dan cocok banget buat gaya hidup sibuk zaman sekarang. Tapi meskipun kelihatan simpel, bisnis frozen food butuh persiapan matang supaya bisa bersaing dan dipercaya konsumen. 

Dari urusan teknis sampai legalitas, semuanya penting kalau kamu serius mau masuk ke pasar ini. Yuk, simak lima hal penting yang wajib kamu siapkan sebelum mulai jualan frozen food!

1. Tentukan jenis produk yang akan dijual

ilustrasi nugget (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Langkah pertama adalah memilih jenis makanan beku yang mau kamu jual. Bisa makanan siap saji seperti dimsum, nugget, bakso, atau lauk rumahan yang tinggal dipanaskan. Sesuaikan pilihan produk dengan tren pasar dan kemampuan produksi kamu.  

Produk yang punya rasa khas atau ciri unik lebih mudah diingat konsumen. Jangan asal ikut-ikutan tren, pilih yang bisa kamu kelola secara konsisten dan berkualitas. Riset kompetitor juga penting supaya kamu tahu celah pasar yang bisa dimanfaatkan.

2. Siapkan peralatan penyimpanan dan pengolahan

ilustrasi seseorang bisnis frozen food (freepik.com/rawpixel.com)

Karena produk kamu akan dibekukan, kamu butuh freezer berkualitas dan alat pendukung lain seperti vacuum sealer atau mesin pengemas. Suhu penyimpanan harus stabil supaya produk tetap awet dan aman dikonsumsi. Jangan asal simpan, karena kesalahan suhu bisa merusak kualitas dan rasa.  

Investasi di peralatan yang tepat adalah pondasi utama kelangsungan bisnis frozen food. Pastikan juga alur produksi bersih dan higienis agar produk gak cepat rusak. Dengan alat yang tepat, kamu bisa produksi lebih efisien dan menjaga standar mutu.

3. Gunakan kemasan food grade dan menarik

ilustrasi seseorang melelehkan makanan dari frozen food (freepik.com/freepik)

Kemasan bukan cuma buat tampilan, tapi juga buat menjaga kualitas makanan. Gunakan plastik atau bahan food grade yang tahan beku dan kedap udara. Desain juga penting supaya produk kamu terlihat profesional. Label yang jelas dan menarik bisa bantu produkmu tampil menonjol di rak freezer.  

Kemasan yang baik juga meningkatkan kepercayaan konsumen sejak pandangan pertama. Jangan lupa cantumkan informasi penting seperti tanggal kadaluarsa, komposisi, dan cara penyimpanan. Kemasan yang fungsional juga memudahkan pelanggan menyimpan atau menyajikan produk.

4. Urus izin edar dan legalitas

ilustrasi frozen food (pixabay.com/ElasticComputeFarm)

Agar produkmu bisa dipasarkan secara luas, pastikan kamu mengurus izin edar dari BPOM atau Dinkes, serta memiliki sertifikat halal jika dibutuhkan. Legalitas ini penting untuk membangun kepercayaan konsumen. Tanpa izin resmi, produk kamu bisa sulit masuk ke toko retail atau marketplace besar.  

Izin juga bisa jadi nilai jual lebih, karena konsumen makin peduli soal keamanan pangan. Prosesnya memang butuh waktu, tapi sebanding dengan peluang besar yang akan terbuka. Dengan legalitas lengkap, brand kamu bisa naik kelas dan lebih kompetitif.

5. Siapkan strategi pemasaran dan distribusi

ilustrasi frozen food (freepik.com/freepik)

Produk bagus gak akan laku kalau gak ada yang tahu. Siapkan strategi promosi online dan offline, manfaatkan media sosial, reseller, atau kerja sama dengan toko frozen food. Buat konten yang menarik, edukatif, dan bikin orang penasaran untuk coba.  

Distribusi yang rapi dan channel penjualan yang jelas bikin bisnismu tumbuh lebih cepat. Pikirkan juga soal harga, ongkir, dan sistem order biar pelanggan nyaman beli. Dengan strategi yang tepat, produk kamu bisa dikenal luas dan jadi langganan banyak orang. 

Bisnis frozen food bisa jadi peluang besar kalau dijalani dengan persiapan yang matang. Mulai dari produk, alat, kemasan, legalitas, sampai pemasaran, semuanya saling terhubung dan gak bisa diabaikan. Dengan langkah yang tepat dari awal, kamu bisa bangun brand frozen food yang tahan lama, dipercaya, dan terus berkembang. Yuk, siapkan semuanya sekarang. Biar bisnis kamu gak cuma beku, tapi juga laris manis!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team