Petugas menyeleksi sarang burung walet untuk diekspor ke luar negeri (Istimewa)
Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan Hafni Zahara memastikan, sarang walet yang diekspor sudah melewati berbagai tahapan. Barang-barang itu dipastikan sehat, aman dan sesuai persyaratan negara tujuan ekspor masing-masing.
“Secara nasional pada dua tahun terakhir, ekspor sarang buruh waletmengalami kenaikan,” katanya.
Selain ke China, ekspor ke negara lain tetap berjalan terus, di antaranya ke Hongkong dan lainnya seperti ke Singapura, Vietnam, Amerika, Taiwan dan Malaysia. Sedangkan sentra produksinya diantaranya dari Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Batam.
"Hingga awal Maret, ekspor sarang walet telah mencapai 182,8 ton atau senilai Rp7,3 triliun,” pungkasnya.
Data yang dihimpun, Indoensia termasuk produsen sarang burung walet terbesar di dunia dengan produksi sekitar 200 ton per tahun. Sumut berkontribusi 31 persen terhadap ekspor nasional.