Salah satu tenant Kuliner Bareng Ceria yang digelar BRI di Centre Point Mal yang menyajikan pembayaran dengan QRIS (IDN Times/Doni Hermawan)
Yeni mengatakan pada even ini, banyak pengunjung yang datang dan membeli produknya nontunai. Menurutnya itu tak masalah, justru memudahkan.
Yeni mengakui dengan penjualan menggunakan QRIS lebih praktis. Dia mengatakan hampir 80 persen para pembeli di tenant-nya menggunakan QRIS.
"Yang menggunakan QRIS hingga 80 persen. Sisanya masih cash, seperti ada orangtua atau lansia yang gak mengerti menggunakan QRIS itu pakai cash dia," ucap Yeni.
Dengan hadirnya QRIS pada saat bazar kuliner seperti ini, Yuni mengatakan sangat membantu dan memudahkan dirinya dalam bertransaksi kepada pembeli.
"Mendukung sih, jadi gampang banget, jadi kita gak repot. Scan-scan aja terus nanti ada notifikasi masuk di HP kita, sudah selesai pembayarannya. Gak capek cari uang kembalian," pungkas Yeni.
BRI sendiri terus menggeber pengunaan QRIS di Sumatra Utara. Dari data BRI hingga Mei 2023, jumlah merchant mencapai 164.444 merchant.
Sementara itu Indah, salah seorang pengunjung yang membeli di Tahu Balik Cemara mengatakan dirinya menggunakan QRIS. Soalnya dia terbiasa ke mana-mana jarang membawa uang cash.
"Iya tadi beberapa kali pakai QRIS beli makanan di sini. Lumayan dapat diskon Rp10 ribu. Sekarang bawa uang tunai untuk bayar parkir saja atau beli-beli di kedai yang gak ada QRIS-nya," kata Indah yang datang bersama rekannya.