Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bubur Ayam Abah Shafwah (Dok Istimewa)

Medan, IDN Times - Riga Sumantri, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kota Medan menceritakan kisahnya saat melalui titik susah untuk bertahan hidup di masa pandemik. Bahkan sisa uangnya bersama suami sempat tersisa Rp7 ribu.

Ia akhirnya bangkit dengan membangun usaha bubur ayam bersama suaminya. Hingga kini Bubur Ayam Abah Syafiwah jadi salah satu bubur ayam favorit di Medan? 

Bagaimana ceritanya?

1. Suami tak memiliki banyak pengalaman dan hanya pernah jadi helper

Bubur ayam Abah Syafiwah di Medan (Dok. Istimewa)

Awal pernikahannya bersama sang suami pada tahun 2019 berjalan baik. Riga adalah seorang guru di Sekolah SMP Harapan 3 Medan mata pelajaran Seni Budaya. Sementara sang suami buruh di salah satu perusahaan swasta. Namun tahun 2020, suami harus resign karena jarak tempuh yang jauh. 

Tapi hanya sebatas niat. Akan tetapi hanyalah sebuah niat, karena tak memiliki modal besar untuk bidang ekonomi yang sedang kritis.

"Di tahun 2020 kan udah mulai pandemik, saya mungkin bersyukur pada saat itu. Kenapa? uang tinggal Rp7 ribu kita bisa bertahan hidup dengan 2 minggu lagi gajian. Mikir kalau Rp7 ribu hanya bisa dapat Indomie sama telur. Mulai mikir, suami sukanya bisnis kulineran," ujarnya.

Sang suami yang didasari tak memiliki banyak pengalaman dan hanya pernah menjadi Helper (pembantu koki). Tapi memang keluarga suami Riga memiliki usaha katering.

Riga juga sempat ragu soal niat sang suami membuka usaha kuliner. "Saya sering meragukan kemampuan masak beliau, karena belum pernah lihat beliau masak. Ternyata, itu dia," ujar Riga.

2. Memulai usaha susu kedelai bermodalkan uang mertua

Editorial Team

Tonton lebih seru di