Medan, IDN Times - Setiap jelang pergantian tahun menjadi berkah bagi pembuat terompet. Mereka kerap kebanjiran order dari warga yang berniat merayakan malam tahun baru dengan tradisi meniup terompet.
Salah satunya keluarga Rusli (70). Dia sudah menjadi pedagang terompet sejak 24 tqahun lalu. Kini bersama anak menantunya mereka masih terus memproduksi terompet.
Juniyanti Siregar sebagai menantu menjelaskan, sebanyak 5.000 pcs terompet sudah selesai diproduksi. Mulai dari variasi lurus kecil, lurus sedang, Saksofon, naga, sepeda hingga bentuk becak.
“Kami tahun ini masalahnya di bahan karena banyak juga yang buat terompet, terus kami kalah cepat dari yang lain-lain untuk pemesanan bahannya. Jadi, banyak pesanan tapi sebagian kami tolak karena udah tidak ada bahannya,” jelasnya.
Untuk variasi becak, dikatakannya sudah sering dibuat dari beberapa tahun yang lalu, dan kembali dibuat lagi.
