Ilustrasi vaksin COVID-19 untuk disuntikkan ke penerima vaksin. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Kemudian, katanya, peluang itu juga bisa dilihat dari mereka yang tidak ingin ribet membuka link setiap saat. "Gak semua orang mau berulang-ulang buka link pedulilindungi.id, kadang ribet bagi sejumlah orang. Lalu, sebagian orang anggap kalau kartu vaksin itu di-print aja seperti Kartu Tanda Penduduk," tuturnya.
Alwen mengatakan, bisnis cetak kartu vaksin ini hanya bisnis momentum, yang berarti tidak bisa dijadikan bisnis jangka panjang.
"Kita sebulan ini lebih intens bisnis ini, kemarin Sandi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bilang untuk pariwisata sudah vaksinasi. Kemudian, Luhut, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia juga mengingatkan agar lakukan vaksinasi".
"Ketika pemerintah kasih imbauan lakukan vaksinasi, kita jadikan ini peluang. Tapi ini bukan bisnis jangka panjang, ini hanya momentum jangka pendek," ucap Alwen.