Pengeboran minyak lepas pantai. (Dokumentasi KKKS NSO untuk IDN Times)
Usai dilakukan serangkaian evaluasi terhadap properti formasi dengan menggunakan e-line logging tools, PHE NSO disampaikan Mandhiri, selanjutnya mengusulkan tiga interval Drill Stem Test (DST).
Dia menyebutkan, sumur NSO-XLLL1ST menemukan hidrokarbon berupa gas pada uji kandung lapisan DST#1 dengan rate gas 1,7 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day) atau juta standar kaki kubik per hari.
Selanjutnya, DST#2 serta rate gas 6,68 MMSCFD, kemudian hidrokarbon berupa gas dan kondensat pada uji kandung lapisan DST#3 dengan rate gas 12,65 MMSCFD dan rate kondensat 33,6 BCPD (Barrel Condensate per Day) atau barel kondensat per hari.
“Sumur NSO-XLLL1ST telah selesai melakukan temporary P&A cement plug terakhir, setelah itu direncanakan untuk 24 jam ke depan dilanjutkan dengan unlatch SSBOP dan riser,” ujarnya.
Dikatakan Dwi Mandhiri, hidrokarbon di sumur NSO-XLLL1ST full to spill terhadap strukturnya, sehingga berpotensi adanya akumulasi hidrokarbon pada reservoir yang berada di struktur yang lebih tinggi.
“Oleh karena itu, akan dilakukan studi lebih lanjut untuk mendapatkan prospek baru,” imbuhnya.