Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kelompok Wanita Katolik RI (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Medan, IDN Times - Politeknik Negeri Medan (Polmed) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) di Kelurahan Tanjung Selamat. Kegiatan berlangsung sejak Senin (11/11) sampai Selasa (26/11). 

Kegiatan ini bertajuk PKM Pelatihan keterampilan menjahit untuk pemberdayaan ibu-ibu Wanita Katolik RI (WKRI) di kelurahan Tanjung Selamat. Hal itu disampaikan Jenny Sari Tarigan, selaku Ketua Tim Pengabdian PKM Polmed.

"Kegiatan pengabdian masyarakat adalah suatu kegiatan dari Tri Dharma perguruan tinggi yang dilaksanakan setiap tahun," kata Jenny.

1. Kegiatan PKM ini bersifat sosial aktif dan mandiri

Kelompok Wanita Katolik RI (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Jenny yang didampingi rekan-rekannya Bernadetta Anita Jerry S dan Dr. Agus Mariani Saragih menyampaikan kegiatan PKM ini bersifat sosial aktif dan mandiri, dengan tujuan untuk saling berbagi ilmu dan pengetahuan.

"Saling belajar untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan kualitas hidup kaum perempuan," ujar Jenny.

2. Ajak para ibu-ibu agar bisa meningkatkan keterampilannya

Kelompok Wanita Katolik RI (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Dengan adanya kegiatan ini, Jenny mengajak para ibu-ibu agar bisa meningkatkan keterampilannya dengan mengikuti kursus menjahit.

Ia berharap, nantinya para ibu-ibu dalam kelompok WKRI akan membuka usaha menjahit dimulai dari yang sederhana, seperti menjahit Daster dan Piyama dengan pasar yang sudah ditargetkan yaitu sesama anggota WKRI dan umat Katolik di Paroki Tanjung Selamat.

"Dengan demikian kendala selama ini berupa sumber dana dapat diatasi dan para ibu yang tadinya tidak produktif diharapkan akan produktif dan pada akhirnya akan menjadi wirausaha," sambung Jenny.

3. Kegiatan yang diikuti 10 peserta ini adalah belajar pola dasar dan pola baju daster serta celana piyama

Kelompok Wanita Katolik RI (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Adapun yang dilakukan dalam kegiatan yang diikuti 10 peserta ini adalah belajar pola dasar, pola baju daster dan celana piyama.

"Semua peserta sangat antusias mengikuti kursus menjahit ini. Kesepuluh peserta mendapat peralatan yang dibutuhkan dalam menjahit berupa kain untuk praktek, gunting, skala, pendeder, rader dan lainnya yang sangat dibutuhkan dalam kelancaran praktek menjahit," pungkasnya.

Editorial Team