IDN Times, Pekanbaru - Kelompok Wanita Tani (KWT) yang diketuai Ernawati di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, kian maju. Kelompok yang menggeluti usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari sayuran okra, kini merambah ke nugget dan kerupuk dari sayuran pengontrol diabetes. Bahkan, mereka juga memproduksi kopi okra.
Sayuran okra dikenal sebagai lady finger atau bendi. Sayuran ini berbentuk lonjong dan meruncing di ujungnya ini, mirip jari tangan. Okra memiliki permukaan yang berbulu halus dan ketika dipotong, mengeluarkan lendir yang khas. Teksturnya saat mentah bisa renyah seperti oyong, tetapi saat dimasak bisa menjadi lembut.
Oleh Ernawati, sayuran okra disulap menjadi kopi dan menjadi produk unggulan di KWTnya. Apalagi pasarannya sudah merambah ke Jambi, Medan, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya hingga Probolinggo. Hal ini dikarenakan Ernawati rajin mengikuti pameran UMKM serta pemasaran melalui reseller ataupun pribadi di market place.
Ditemui di rumahnya di Jalan Tri Tunggal II, Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, Ernawati mengatakan, ide awal menjadikan okra sebagai kopi. Berawal dari tahun 2023 setelah mendirikan PT Okra Nusa di tahun 2022.
"Sebelum itu, ada orang yang buat tapi gak berkembang. Kemudian saya coba teruskan," kata Ernawati, Senin (8/7/2025).
Ernawati menerangkan, kopi menjadi pilihan karena rata-rata orang Indonesia gemar minum kopi. Hanya saja tidak semua bisa menikmati ketika ada masalah lambung dan jantung.
Okra yang sudah tergolong tua dengan biji kecokelatan ataupun hitam. Biji okra yang sudah dikeringkan dicampur dengan jahe merah, beras, creamer dan gula aren.
"Biji okra, jahe, beras organik dikeringkan, baik dijemur ataupun dimasukkan ke oven dan disangrai di wajan. Setelah kering sempurna, adonan diblender lalu dimasukkan ke kemasan," jelas Ernawati.
Sebelum menggeluti UMKM, Ernawati mengikuti Pertamina UMK Academy. Selama mengikuti Pertamina UMK Academy, Ernawati mendapatkan ragam pelatihan, baik cara meningkatkan kualitas ataupun kuantitas produk dan pelatihan pemasaran.
"Sudah 2 tahun ikut Pertamina UMK Academy. Banyak keuntungan, dapat banyak ilmu," ucapnya.