Berbahan Sayuran, Kopi Okra Banyak Manfaatnya untuk Kesehatan

- Kopi okra bebas bahan kimia dan memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti meredakan asma, menurunkan kolesterol, dan menjaga daya tahan tubuh.
- Produksi kopi okra mencapai 300 kemasan per bulan dengan harga Rp35 ribu untuk reseller dan Rp40 ribu untuk pembelian langsung.
- Pertamina UMK Academy memberikan pelatihan bagi UMKM, termasuk peningkatan kapasitas, sertifikasi usaha, pameran, dan hibah produksi.
IDN Times, Pekanbaru - Kelompok Wanita Tani (KWT) yang diketuai Ernawati di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, kian maju. Kelompok yang menggeluti usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari sayuran okra, kini merambah ke nugget dan kerupuk dari sayuran pengontrol diabetes. Bahkan, mereka juga memproduksi kopi okra.
Sayuran okra dikenal sebagai lady finger atau bendi. Sayuran ini berbentuk lonjong dan meruncing di ujungnya ini, mirip jari tangan. Okra memiliki permukaan yang berbulu halus dan ketika dipotong, mengeluarkan lendir yang khas. Teksturnya saat mentah bisa renyah seperti oyong, tetapi saat dimasak bisa menjadi lembut.
Oleh Ernawati, sayuran okra disulap menjadi kopi dan menjadi produk unggulan di KWTnya. Apalagi pasarannya sudah merambah ke Jambi, Medan, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya hingga Probolinggo. Hal ini dikarenakan Ernawati rajin mengikuti pameran UMKM serta pemasaran melalui reseller ataupun pribadi di market place.
Ditemui di rumahnya di Jalan Tri Tunggal II, Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, Ernawati mengatakan, ide awal menjadikan okra sebagai kopi. Berawal dari tahun 2023 setelah mendirikan PT Okra Nusa di tahun 2022.
"Sebelum itu, ada orang yang buat tapi gak berkembang. Kemudian saya coba teruskan," kata Ernawati, Senin (8/7/2025).
Ernawati menerangkan, kopi menjadi pilihan karena rata-rata orang Indonesia gemar minum kopi. Hanya saja tidak semua bisa menikmati ketika ada masalah lambung dan jantung.
Okra yang sudah tergolong tua dengan biji kecokelatan ataupun hitam. Biji okra yang sudah dikeringkan dicampur dengan jahe merah, beras, creamer dan gula aren.
"Biji okra, jahe, beras organik dikeringkan, baik dijemur ataupun dimasukkan ke oven dan disangrai di wajan. Setelah kering sempurna, adonan diblender lalu dimasukkan ke kemasan," jelas Ernawati.
Sebelum menggeluti UMKM, Ernawati mengikuti Pertamina UMK Academy. Selama mengikuti Pertamina UMK Academy, Ernawati mendapatkan ragam pelatihan, baik cara meningkatkan kualitas ataupun kuantitas produk dan pelatihan pemasaran.
"Sudah 2 tahun ikut Pertamina UMK Academy. Banyak keuntungan, dapat banyak ilmu," ucapnya.
1. Bebas bahan kimia

Lebih lanjut dijelaskannya, serbuk kopi okra yang sudah diseduh warnanya kecokelatan. Hal ini bukan karena pewarna melainkan berasal dari biji okra yang sudah dikeringkan.
"Bebas bahan kimia sehingga kegunaan okra dan bijinya yang bisa meredakan asma, melancarkan pencernaan, menurunkan kolesterol, menyehatkan jantung dan menurunkan gula darah tetap bertahan," jelasnya.
Tidak hanya itu, okra menurutnya juga mampu menjaga daya tahan tubuh. Kandungannya juga diklaim baik untuk ibu hamil, menurunkan resiko osteoporosis, mencegah kanker, kesehatan tulang, menurunkan berat badan dan mengobati hipertensi.
Menurut Erna, manfaat kesehatan ini sudah pernah diuji oleh instansi terkait. Apalagi dalam prosesnya menanamnya, Erna dan 20 anggota KWT tidak pernah menggunakan pupuk kimia.
"Rata-rata yang mesan karena cocok dengan kopi okra ini, enaknya dapat, manfaat kesehatannya dapat. Untuk pupuknya dari limbah tanaman okra sendiri, sisa membuat nugget ataupun kerupuk," katanya.
2. Produksi 300 kemasan per bulan, segini harga kopi okra

Dalam sebulan, Ernawati dan kelompoknya bisa memproduksi 300 kemasan kopi okra. Setiap kemasan membuat 200 gram serbuk kopi.
"Tingkat reseller itu dijual Rp35 ribu, kalau customer beli langsung ke saya melalui online Rp40 ribu, nugget Rp35 ribu per 500 gram dan kerupuk Rp10 ribu untuk kemasan kecil," ujarnya.
Ke depannya, Ernawati berencana menambah luasan lahan kebun okra, baik itu menyewa lahan ataupun menggunakan tanah anggota KWT. Penambahan luasan kebun diharap bisa mencukupi bahan baku kopi okra di tengah membludaknya pesanan.
"Saat ini baru ada 4 lahan di lokasi berbeda, tahun ini berencana nambah lagi," tuturnya.
3. Ini pelatihan yang diberikan Pertamina UMK Academy

Disisi lain, Manager Small Medium Enterprise and Partnership Program (SMEPP) PT Pertamina (Persero) Dewi Sri Utami mengatakan, di Pekanbaru ada 73 UMKM yang lolos seleksi Pertamina UMK Academy.
Peserta mengikuti ragam pelatihan dan praktek langsung, sehingga UMKM yang digeluti bisa naik kelas, baik dalam peningkatan kapasitasnya, termasuk menambah penghasilan.
Menurut Dewi, program pengembangan UMKM ini menciptakan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan dan mengembangkan industri kreatif.
Peserta juga dibantu mengurus sertifikasi usaha dan diberikan kesempatan untuk mengikuti beragam pameran dengan tujuan memperluas pasar.
"Pada akhir program, Pertamina juga akan memilih para champion yang akan mendapatkan alat hibah produksi dengan total nilai ratusan juta rupiah," katanya.
Lebih lanjut, peserta bisa mengikuti berbagai pelatihan sesuai dengan kebutuhan. Dimana, terdapat 4 kelas yang disediakan. Yakni kelas go modern, go digital, go online dan go global.
Peserta yang belum mempraktekkan bisnis secara modern, maka bisa mengikuti kelas go modern. Peserta yang ingin mengenal dan mengintegrasikan teknologi digital dalam operasional bisnis bisa ikut kelas go digital.
"Peserta yang belum memanfaatkan platform online untuk pemasaran dan penjualan bisa ikut kelas go online, serta mereka yang ingin mempersiapkan diri untuk masuk ke pasar internasional bisa ikut kelas go global," jelas Dewi.