Barantin Pastikan Babi yang Dikirim dari Sumut Bebas Penyakit

Simalungun, IDN Times – Bisnis babi asal Sumatra Utara punya potensi yang baik. Babi-babi yang dikirim harus melewati beberapa tahapan. Paling penting, harus bebas dari penyakit seperti; Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), ASF (African Swine Fever), dan CSF/hog Cholera.
Balai Karantina Indonesia (Barantin) terus melakukan monitoring. Memastikan, kualitas produk pertanian, memenuhi berbagai persyaratan untuk ke luar dari daerah asal.
1. Monitoring babi, untuk memastikan kualitas dan kesehatannya
Teranyar, Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Indonesia (UPT Barantin) di Belawan lakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 1.000 ekor babi. Setelah babi dinyatakan sehat, sertifikat pelepasan diterbitkan untuk pengiriman babi dari PT Allegrindo di Sumatra Utara menuju Singkawang, Kalimantan Barat. Nilai babi yang dikirim mencapai Rp7,7 miliar.
“Hingga bulan September 2023, kami telah lakukan fasilitasi pengiriman babi asal Sumatera Utara sebanyak 2 kali dengan total 2.000 ekor dan semuanya telah dijamin kesehatannya, ungkap Kepala UPT Barantin di Belawan, Lenny Hartati Harahap melalui keterangan tertulis, Sabtu (30/9/2023).